Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Susi Idawati meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat waspada terhadap potensi terjadinya banjir, baik akibat curah hujan yang tinggi maupun potensi banjir kiriman dari daerah hulu.
"Berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau baru terjadi pada bulan Juli. Jadi, mewaspadai terjadinya banjir harus tetap kita lakukan," kata Susi di Palangka Raya, Sabtu.
Meskipun akhir-akhir ini cuaca di Kota Palangka Raya sangat terik dan panas, namun masih terdapat hujan dengan intensitas lebat dan dalam waktu yang cukup lama.
Hal tersebut tentu membawa kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Kota Palangka Raya, khususnya yang berada di bantaran sungai maupun daerah dataran rendah lainnya.
"Penting bagi warga untuk dapat memperhatikan tempat penyimpanan berkas-berkas berharga agar tidak basah terkena banjir," ucapnya.
Meskipun hingga saat ini laporan menyebutkan bahwa dampak banjir umumnya berupa genangan air di jalan raya utama, namun lanjut Susi mengingatkan masyarakat agar dapat tetap waspada.
Dia mencontohkan, seperti masyarakat yang tinggal di Kelurahan Palangka dan Kelurahan Jekan Raya, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, dia mengingatkan untuk tetap waspada, karena daerah tersebut kerap menjadi langganan banjir.
"Jika memang sampai terjadi banjir di dua kelurahan tersebut, hendaknya Pemerintah Kota Palangka Raya bisa merespon cepat," ujarnya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya dorong peningkatan pelayanan tiga sektor
Kemudian, dia juga berharap Pemerintah Kota Palangka Raya dapat memberikan bantuan yang diperlukan secara tepat waktu saat terjadi musibah banjir. Selain juga tetap berupaya maksimal menjaga keselamatan masyarakat dan mengurangi dampak sosial serta ekonomi.
Selanjutnya, dirinya juga meminta kepada para orang tua untuk menjaga keselamatan anak-anak dengan tidak membiarkan mereka bermain air saat terjadi banjir.
"Yang kita harapkan adalah penurunan debit air sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan tidak berdampak pada perekonomian," demikian Susi Idawati.
Baca juga: Disdik Palangka Raya diminta kelola dana BOSP secara transparan dan akuntabel
Baca juga: DPRD Palangka Raya nilai penerapan MCP oleh pemkot sudah baik
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta masyarakat tingkatkan kesadaran terkait bencana
"Berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau baru terjadi pada bulan Juli. Jadi, mewaspadai terjadinya banjir harus tetap kita lakukan," kata Susi di Palangka Raya, Sabtu.
Meskipun akhir-akhir ini cuaca di Kota Palangka Raya sangat terik dan panas, namun masih terdapat hujan dengan intensitas lebat dan dalam waktu yang cukup lama.
Hal tersebut tentu membawa kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Kota Palangka Raya, khususnya yang berada di bantaran sungai maupun daerah dataran rendah lainnya.
"Penting bagi warga untuk dapat memperhatikan tempat penyimpanan berkas-berkas berharga agar tidak basah terkena banjir," ucapnya.
Meskipun hingga saat ini laporan menyebutkan bahwa dampak banjir umumnya berupa genangan air di jalan raya utama, namun lanjut Susi mengingatkan masyarakat agar dapat tetap waspada.
Dia mencontohkan, seperti masyarakat yang tinggal di Kelurahan Palangka dan Kelurahan Jekan Raya, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, dia mengingatkan untuk tetap waspada, karena daerah tersebut kerap menjadi langganan banjir.
"Jika memang sampai terjadi banjir di dua kelurahan tersebut, hendaknya Pemerintah Kota Palangka Raya bisa merespon cepat," ujarnya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya dorong peningkatan pelayanan tiga sektor
Kemudian, dia juga berharap Pemerintah Kota Palangka Raya dapat memberikan bantuan yang diperlukan secara tepat waktu saat terjadi musibah banjir. Selain juga tetap berupaya maksimal menjaga keselamatan masyarakat dan mengurangi dampak sosial serta ekonomi.
Selanjutnya, dirinya juga meminta kepada para orang tua untuk menjaga keselamatan anak-anak dengan tidak membiarkan mereka bermain air saat terjadi banjir.
"Yang kita harapkan adalah penurunan debit air sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan tidak berdampak pada perekonomian," demikian Susi Idawati.
Baca juga: Disdik Palangka Raya diminta kelola dana BOSP secara transparan dan akuntabel
Baca juga: DPRD Palangka Raya nilai penerapan MCP oleh pemkot sudah baik
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta masyarakat tingkatkan kesadaran terkait bencana