Kuala Kurun (ANTARA) - Sebanyak empat warga kurang mampu dari Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, mengikuti operasi katarak gratis susulan yang difasilitasi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) setempat.

Sebelumnya ada 45 warga kurang mampu yang mengikuti operasi katarak gratis yang dipusatkan di Palangka Raya pada 14-17 Maret 2024, kata Bendahara PMI Gumas Yestati Agave saat dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu.

“Dari 45 warga yang awalnya direncanakan mengikuti operasi katarak gratis ada yang mengundurkan diri, dan ada juga yang tidak bisa dioperasi karena setelah diperiksa ternyata penyakitnya bukan katarak,” terang dia.

Karena kuota masih tersisa, maka ada empat warga kurang mampu dari Kabupaten Gunung Mas yang mengikuti operasi katarak gratis. Operasi telah dilakukan di Palangka Raya pada Sabtu (27/4).

PMI Gunung Mas berharap keempat warga yang mengikuti operasi susulan tadi bisa segera pulih, dan ke depan bisa melanjutkan kehidupan sehari-hari masing-masing dengan lebih baik lagi.

 

Sebelumnya, Wakil Bupati yang juga selaku Ketua PMI Gumas Efrensia LP Umbing menyatakan ada puluhan warga yang mengikuti operasi katarak gratis ini. Mereka terjaring dari 11 pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas yang ada di kabupaten setempat.

Dalam pelaksanaannya, PMI Gumas juga mendapat dukungan dari sejumlah donatur, antara lain Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Bank Kalteng Cabang Kuala Kurun, dan sejumlah pihak lainnya.

Dia menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam kegiatan operasi katarak gratis, karena manfaatnya sangat dirasakan oleh para penderita.

Operasi katarak ini didukung oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dan dilakukan di Klinik Mata Isen Mulang Palangka Raya yang bersedia memberi diskon. Selama mengikuti kegiatan, para peserta menginap di salah satu hotel yang telah disiapkan.

“Anggaran pelaksanaan bakti sosial operasi katarak gratis ini berasal dari hibah PMI Gunung Mas. Kemudian dari Gapki senilai Rp150 juta dan Bank Kalteng senilai Rp50 juta,” demikian Efrensia.

 


Pewarta : Chandra
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024