Palangka Raya (ANTARA) -
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi setempat terus mengalami peningkatan dan menunjukkan tren positif.
 
"Bahkan, APBD tahun 2024 saat ini sebesar Rp8,79 triliun lebih, meningkat dua kali lipat lebih jika dibanding APBD 2016 yang hanya sebesar Rp3,43 triliun lebih," tegas Sugianto di Palangka Raya, Jumat.
 
Terhitung sejak 2016 hingga kini, APBD Kalteng terus meningkat, yakni 2016 sebesar Rp3,43 triliun lebih, 2017 menjadi Rp4,3 triliun lebih, 2018 Rp4,9 triliun lebih, 2019-2021 di kisaran Rp5 triliun lebih, 2022 Rp6 triliun lebih, 2024 Rp7,4 triliun, hingga 2024 Rp8,79 triliun.
 
"Berkat sinergi dan kerja keras kita bersama, pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan berbagai capaian yang sangat positif," jelasnya.

Baca juga: Anggota DPR apresiasi program beasiswa Pemprov Kalteng
 
Dia mengatakan, pembangunan pada berbagai sektor terus dilakukan Pemprov Kalteng, baik pada bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, serta lainnya. Selama ini perkembangan pembangunan di Kalteng juga terlaksana dengan baik.
 
Hal ini juga dapat dilihat dari sejumlah indikator makro pembangunan Kalimantan Tengah yang memperlihatkan tren yang cukup bagus, di antaranya gini ratio 2023 masuk 10 besar terbaik nasional.
 
Kemudian tingkat pengangguran terbuka 2023 sebesar 4,10 persen, lebih rendah dari angka nasional 5,32 persen, serta angka kemiskinan 2023 masuk lima besar terendah nasional, yaitu sebesar 5,11 persen.
 
"Juga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus membaik, yang di tahun 2016 sebesar 69,13, berhasil kita dorong hingga menjadi 73,73 pada tahun 2023," ucapnya.
 
Di sisi lain pihaknya juga melakukan penyelarasan RPJPD Kalimantan Tengah dengan Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045, sesuai karakteristik, inovasi, dan pengembangan daerah, dengan visi “Kalimantan Tengah yang tangguh, bermartabat, maju, dan berkelanjutan” untuk menyongsong “Indonesia Emas 2045”.
 
"Pembangunan kita prioritaskan pada sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian dalam arti luas yakni hilirisasi dan pengembangan kawasan sentra produksi pangan, yang manfaatnya diharapkan dapat benar-benar dirasakan langsung masyarakat," tuturnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan-Pemprov diskusikan JKN bagi pekerja untuk tingkatkan produktivitas

Baca juga: Gubernur Kalteng salurkan Tabungan Beasiswa Berkah untuk belasan ribu mahasiswa

Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan pengelolaan medsos edukasi program pembangunan

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024