Awas! Terlalu lama duduk dapat sebabkan batu ginjal

Selasa, 7 Mei 2024 17:32 WIB

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Sardjito, Metalia Puspitasari menyebutkan duduk terlalu lama dapat menjadi salah satu penyebab terbentuknya batu ginjal.

Dalam "Panas Menyengat! Banyakin Minum Biar Ginjal Tetap Sehat" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa, Metalia menyebutkan biasanya orang dengan jadwal kuliah atau yang kerja yang lama menjadi malas untuk berkemih, sehingga mereka jarang minum, selain itu mereka pun tidak banyak bergerak.

Ia menilai kedua hal tersebut dapat menjadi faktor risiko batu ginjal.

Selain itu, lanjutnya, terdapat sejumlah faktor risiko lain yang dapat menyebabkan batu ginjal. Dia menyebutkan apabila pernah mengalami batu ginjal, maka penyakit tersebut dapat kembali.

"Kemudian pada laki-laki, ini juga risikonya lebih besar dibandingkan dengan perempuan," ujarnya. 

Baca juga: Mengenal apa itu batu ginjal dan cara pengobatannya

Metalia menyebut terdapat lebih dari lima jenis batu ginjal dan memiliki faktor risiko yang berbeda-beda, contohnya batu asam urat dan batu kalsium oksalat.

"Jadi ada batu juga yang memang dipengaruhi oleh makanan-makanan tertentu," katanya.

Batu ginjal, kata dia,, bisa asimptomatik atau tidak bergejala. Namun sejumlah hal yang dapat muncul adalah hematuri yaitu urin yang berwarna merah baik yang terlihat secara langsung ataupun setelah pemeriksaan laboratorium.

"Kemudian bisa juga muncul nyeri, sebenarnya tergantung posisi batunya itu lagi di mana, biasanya nyeri itu kalau pas batunya lagi turun itu nyeri sekali," katanya.

Menurutnya, nyeri tersebut juga dapat dirasakan di pinggang, karena posisi batu ginjal. Adapun keluhan-keluhan lain yang dijumpai, katanya, yaitu keinginan buang air kecil yang harus segera karena sulit menahan atau sering buang air kecil.

Baca juga: Nyeri pinggang tanda batu ginjal atau kanker ginjal sulit dibedakan

"Atau bisa juga muncul kayak mual, muntah, " katanya.

Karena batu ginjal sering disertai dengan infeksi di saluran kemih, kata dia, maka dapat muncul tanda-tanda infeksi.

Metalia mengatakan meminum air putih merupakan tata laksana yang dapat diberikan untuk semua jenis batu ginjal, selain itu dapat menurunkan risiko terbentuknya penyakit itu.

"Sedangkan untuk yang lain-lain sebenarnya tergantung dari jenis batunya ya, misalnya untuk batu asam urat, maka kita harus turunkan untuk asam uratnya. Batu oksalat, maka konsumsi protein hewani seperti yang saya sampaikan itu juga dikurangi," katanya.

Adapun untuk batu ginjal yang muncul karena infeksi saluran kemih, maka perlu pemberian antibiotik.

Baca juga: Waspadai batu ginjal saat diet tinggi gula

Baca juga: Benarkah 'Boba' bisa sebabkan batu ginjal?

Baca juga: Benarkah kumis kucing ampuh atasi batu ginjal?

Pewarta : Mecca Yumna Ning Prisie
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

ISK yang tidak teratasi bisa sebabkan penyakit ginjal

07 August 2024 9:14 Wib

Cegah kasus ginjal pada anak, guru dan orang tua diminta edukasi bahaya minuman kemasan

30 July 2024 16:48 Wib

Dokter : Penyebab gagal ginjal salah satunya kerap minum manis

11 July 2024 9:23 Wib

Mengenal apa itu batu ginjal dan cara pengobatannya

27 March 2024 15:24 Wib

Masalah emosional jadi salah satu faktor risiko kanker ginjal

19 March 2024 14:42 Wib

Ini rekomendasi pola makan untuk menjaga kesehatan ginjal

19 March 2024 8:58 Wib

Bagi penderita hipertensi dan diabetes perlu deteksi dini penyakit ginjal

13 March 2024 18:04 Wib

Berikut gejala awal penyakit ginjal

09 March 2024 22:26 Wib
Terpopuler

Mochamad Ikhsan jabat Ketua LPTQ Barito Utara

Kabar Daerah - 02 September 2024 16:39 Wib

Tanda-tanda tersembunyi pada seseorang yang mengalami sindrom metabolik

Lifestyle - 03 September 2024 14:54 Wib

Hyundai pamerkan IONIQ 5 versi off-road di AS

Lifestyle - 04 September 2024 17:45 Wib

Jangan lelah lawan intoleransi dan radikalisme di Indonesia

Nasional - 06 September 2024 17:46 Wib

DPUPR Barsel laksanakan sertifikasi kepada tenaga jasa konstruksi

Kabar Daerah - 02 September 2024 16:48 Wib