Palangka Raya (ANTARA) -
Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia, dengan kekayaan alam beragam dan lengkap, mulai dari sektor perkebunan, pertanian, perikanan, hingga kehutanan.

Saat ini, Kalimantan Tengah, dengan luas 153.444 km² digadang sebagai penopang dari Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di usianya yang kini genap 67 tahun pada 23 Mei 2024, Kalimantan Tengah terus bertumbuh dan melaju dengan berbagai pelaksanaan program serta kegiatan pembangunan pada berbagai sektor.

Berbagai catatan hasil pembangunan menunjukkan kinerja yang baik serta hasil positif untuk daerah maupun masyarakat. Hal ini, di antaranya dapat dilihat dari sejumlah indikator makro pembangunan Kalimantan Tengah.

Pertumbuhan ekonomi yang sempat minus akibat pandemi COVID-19 sudah mulai bangkit. Pada 2020 pertumbuhan ekonomi -1,41 persen, berhasil naik signifikan menjadi 3,59 persen pada 2021, kemudian 6,45 persen pada 2022, serta 4,14 persen pada 2023.

Tingkat pengangguran terbuka pada 2023 sebesar 4,10 persen. Angka ini lebih rendah dari nasional, yakni 5,32 persen. Dari tahun ke tahun pun angkanya terus mengalami penurunan. Pada 2020 tingkat pengangguran terbuka 4,58, menjadi 4,53 pada 2021, serta 4,26 pada 2022.

Kemudian angka kemiskinan pada 2023 masuk lima besar terendah nasional, yaitu sebesar 5,11 persen, serta indeks pembangunan manusia (IPM) juga terus membaik, yaitu pada 2016 sebesar 69,13, berhasil dipacu hingga 73,73 pada 2023.

Di sisi lain, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting Kalimantan Tengah mengalami penurunan sebesar 3,4 persen, dari sebelumnya 26,9 persen pada 2022, menjadi 23,5 persen pada 2023.

Selanjutnya dengan fokus mengoptimalkan pendapatan asli daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Tengah terus mengalami peningkatan. Bahkan, APBD 2024 saat ini mencapai sebesar Rp8,79 triliun lebih, meningkat dua kali lipat lebih dibanding APBD 2016, yakni sebesar Rp3,43 triliun lebih.


Gebrakan inovatif

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran bersama Wakil Gubernur Edy Pratowo secara gencar melaksanakan berbagai percepatan pembangunan pada berbagai sektor, utamanya dengan memaksimalkan ragam potensi yang dimiliki daerah.

Selain dilaksanakannya Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah pusat berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, yakni Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, juga telah berjalan pengembangan Shrimp Estate atau klaster tambak udang di wilayah pesisir di Kabupaten Sukamara.

Pengembangan klaster tambak udang ini merupakan inisiasi Gubernur Sugianto yang melihat adanya potensi besar yang dimiliki sektor kelautan dan perikanan pada wilayah pesisir.

Pemerintah provinsi menebar 11 juta lebih benur pada Kawasan Tambak Udang atau Shrimp Estate BERKAH yang dipusatkan di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara.

Proyeksi produksi dalam satu siklus atau 105 hari adalah sebanyak 368 ton, setara Rp29,4 miliar dengan "break event point" selama 2 tahun 7 bulan. Hasil dari tambak udang ini ditargetkan menjangkau pasar ekspor dengan sejumlah negara tujuan potensial, Tiongkok, Hong Kong, serta lainnya.

Keberadaan dan pembangunan kawasan tambak udang ini dinilai sangat tepat sebagai daya ungkit perekonomian di kawasan pesisir dengan konsep bebas limbah dan berkelanjutan.

Diharapkan pembangunan ini memberi dampak sosial maupun ekonomi masyarakat, berupa peningkatan pendapatan daerah, serta menjadi percontohan dan pemicu tumbuh maupun berkembangnya tambak di daerah kabupaten pesisir lainnya.

Pembangunan tambak udang di Kalimantan Tengah ini diklaim satu-satunya di Indonesia yang dibangun menggunakan APBD Provinsi.

Terobosan ini dilaksanakan dengan sumber pembiayaan dari APBD Kalteng, yakni kolaborasi Dislutkan, Dinas PUPR, dan Dinas ESDM, dengan total dana sebesar Rp111,4 miliar. Pembangunan kawasan tambak udang vaname ini mencakup luasan 40,17 hektare.

Gubernur Sugianto Sabran pada berbagai kesempatan selalu menekankan tujuan pembangunan yang pihaknya laksanakan tak hanya ingin mencapai level nasional, namun juga dunia.

Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang muluk jika melihat kondisi dan capaian dari pembangunan Kalimantan Tengah selama ini, di antaranya dapat dilihat dari aktivitas perdagangan luar negeri daerah itu yang selalu surplus, bahkan saat kondisi pandemi COVID-19.

Berdasarkan data BPS yang diolah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalimantan Tengah, pada 2020 saat kondisi pandemi, perdagangan luar negeri provinsi setempat surplus 1,791 juta dolar AS, 2021 suprlus 3,050 juta dolar AS, 2022 surplus 5,775 juta dolar AS, serta Januari-November 2023 surplus 4,370 juta dolar AS.

Berbagai komoditi ekspor Kalimantan Tengah, meliputi bahan bakar mineral, bijih, abu logam, perhiasan dan permata, kayu dan barang dari kayu, serta lainnya. Negara tujuan ekspornya meliputi Tiongkok, Jepang, India, Korea Selatan, Vietnam, dan lainnya.


Kejuaraan dunia

Upaya pemerintah provinsi agar Kalimantan Tengah mencapai panggung dunia internasional tak hanya dilakukan melalui perdagangan luar negeri, tetapi juga melalui sektor olahraga, hingga kebudayaan dan pariwisata.

Selama tiga tahun berturut-turut, yakni sejak 2022, 2023, hingga 2024, Kalimantan Tengah sukses menyelenggarakan kejuaraan sepeda dunia "Union Cycliste Internasionale Mountain Bike" (UCI MTB).

Dalam kejuaraan dunia sepeda gunung ini, puluhan peserta dari berbagai negara dari kawasan Asia, Eropa, Afrika, bahkan Amerika, turut berpartisipasi.

Pemerintah melihat kejuaraan dunia ini menjadi sarana strategis bagi Kalimantan Tengah untuk semakin dikenal oleh dunia internasional.

Hal ini juga pernah ditegaskan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di sela kunjungan kerjanya ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.

Dengan promosi lewat berbagai sektor itu, dunia tahu kalau Indonesia itu bukan hanya Bali, bukan hanya Jakarta, tetapi juga Kalimantan Tengah, yang mampu menyajikan yang terbaik bagi masyarakat internasional.

Selanjutnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya mengolaborasikan agenda internasional tersebut dengan agenda-agenda strategis yang dimiliki, yakni Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) pada 18-24 Mei 2024.

FBIM merupakan festival budaya yang sudah masuk dalam kalender nasional "Kharisma Event Nusantara" dari Kemenparekraf RI.

Ragam pertunjukan, pagelaran, dan lomba yang dilaksanakan, di antaranya festival kuliner, karnaval budaya, lomba lagu daerah, sepak sawut, tari pesisir dan pedalaman, habayang, panginan sukup simpan, lawang sakepeng, mangenta, besei kambe, perahu hias, karungut, malamang, balogo, jukung tradisional, pemilihan jagau dan nyai pariwista, manyipet, maneweng, manetek dan manyila kayu, serta mangaruhi.

Khazanah budaya Kalimantan Tengah tak akan lekang dan tergerus pergeseran zaman, bila terus digali, dipertahankan dan dilestarikan, salah satunya melalui ajang Festival Budaya Isen Mulang, yang berpijak dari kekuatan kearifal lokal yang membumi.

Berbagai pelaksanaan program dan agenda strategis ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam memacu pembangunan di daerah. Tidak hanya bertumpu kepada komoditi-komoditi sumber daya alam, tetapi juga dengan mengoptimalkan industri ekonomi kreatif serta seni, budaya, maupun pariwisata.
 
Baca juga: Pemprov Kalteng: Rembuk stunting jadikan penanganan semakin terintegrasi

Baca juga: Festival Budaya Isen Mulang 2024 ajang promosikan ragam keunggulan Kalteng

Baca juga: Gubernur Kalteng: Pertemuan akbar upaya semakin perkuat semangat pembangunan

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024