Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara berhasil meraih stand terbaik I melalui penilaian kinerja delapan aksi konvergensi pameran inovasi penurunan stunting dan rembuk stunting se-Kalimantan Tengah di Palangka Raya.
"Dengan momen pameran inovasi percepatan penurunan stunting, kita mengembangkan kegiatan yang dapat mempercepat proses penurunan stunting di daerah ini," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KB P3A) Kabupaten Barito Utara Silas Patiung di Muara Teweh, Sabtu.
Menurut dia, hal ini sesuai dengan target nasional bahwa pada 2024 ini Kabupaten Barito Utara bisa menurunkan menjadi 14 persen bahkan di bawah dari angka tersebut.
Kabupaten Barito Utara, katanya, pada tahun ini sudah mencapai 15,3 persen. Dan diharapkan pada tahun ini angka stunting akan turun di bawah angka tersebut.
“Hasil ini dicapai karena dukungan yang maksimal dari pemerintah daerah mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat di desa/kelurahan dengan kolaborasi, sinergisitas semua pihak antara pihak pemerintah, pihak dunia usaha dan swasta dan masyarakat melalui kerja sama yang maksimal dengan lintas sektor dan lintas program,” kata Silas.
Baca juga: Juara umum FBIM, Barut dapat dana hibah pembangunan Rp25 miliar
Dia berharap kerja sama yang sudah terjalin ini tetap dipertahankan dan lebih meningkatkan koordinasi sebagai Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Barito Utara. "AYO CEGAH STUNTING, KARENA ITU PENTING".
Salah seorang pengurus TP PKK Barito Utara, Askiah Bikan mengatakan setelah melewati proses yang begitu panjang akhirnya mendapatnya yang sudah maksimal untuk daerah ini.
“Alhamdulillah setelah melewati proses akhirnya kami bangga kami puas dengan hasil yang sudah kami raih untuk Kabupaten Barito Utara menjadi juara stand terbaik I dalam lomba inovasi stunting tahun 2024 di Palangka Raya,” kata dia.
Baca juga: Pj Bupati Barito Utara lantik Kades PAW Bintang Ninggi II
Baca juga: Pemkab Barut berikan pembekalan bagi peserta pemagangan dalam negeri
Baca juga: Empat bahasa lokal di Barut dipertimbangkan jadi muatan lokal sekolah
"Dengan momen pameran inovasi percepatan penurunan stunting, kita mengembangkan kegiatan yang dapat mempercepat proses penurunan stunting di daerah ini," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KB P3A) Kabupaten Barito Utara Silas Patiung di Muara Teweh, Sabtu.
Menurut dia, hal ini sesuai dengan target nasional bahwa pada 2024 ini Kabupaten Barito Utara bisa menurunkan menjadi 14 persen bahkan di bawah dari angka tersebut.
Kabupaten Barito Utara, katanya, pada tahun ini sudah mencapai 15,3 persen. Dan diharapkan pada tahun ini angka stunting akan turun di bawah angka tersebut.
“Hasil ini dicapai karena dukungan yang maksimal dari pemerintah daerah mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat di desa/kelurahan dengan kolaborasi, sinergisitas semua pihak antara pihak pemerintah, pihak dunia usaha dan swasta dan masyarakat melalui kerja sama yang maksimal dengan lintas sektor dan lintas program,” kata Silas.
Baca juga: Juara umum FBIM, Barut dapat dana hibah pembangunan Rp25 miliar
Dia berharap kerja sama yang sudah terjalin ini tetap dipertahankan dan lebih meningkatkan koordinasi sebagai Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Barito Utara. "AYO CEGAH STUNTING, KARENA ITU PENTING".
Salah seorang pengurus TP PKK Barito Utara, Askiah Bikan mengatakan setelah melewati proses yang begitu panjang akhirnya mendapatnya yang sudah maksimal untuk daerah ini.
“Alhamdulillah setelah melewati proses akhirnya kami bangga kami puas dengan hasil yang sudah kami raih untuk Kabupaten Barito Utara menjadi juara stand terbaik I dalam lomba inovasi stunting tahun 2024 di Palangka Raya,” kata dia.
Baca juga: Pj Bupati Barito Utara lantik Kades PAW Bintang Ninggi II
Baca juga: Pemkab Barut berikan pembekalan bagi peserta pemagangan dalam negeri
Baca juga: Empat bahasa lokal di Barut dipertimbangkan jadi muatan lokal sekolah