Sampit (ANTARA) - Banjir yang kembali merendam wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus meluas dan sudah merendam belasan desa.
"Di Kecamatan Telaga Antang ini ada 10 desa yang terdampak, sekarang kami bergeser Kecamatan Mentaya Hulu karena di sana banjirnya cukup tinggi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam dihubungi saat di lokasi banjir di Kecamatan Telaga Antang, Senin.
Banjir di wilayah utara terjadi sejak Sabtu (25/5) merendam empat desa yang tersebar di Kecamatan Telaga Antang dan Antang Kalang. Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan sehingga membuat sungai meluap dan merendam dataran rendah di bantaran sungai.
Multazam turun ke lokasi banjir memimpin Tim Reaksi Cepat (TRC). Mereka melakukan pemetaan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dalam penanganan dan tanggap darurat banjir saat ini.
Hasil pendataan, banjir di Kecamatan Telaga Antang yang sebelumnya hanya terjadi di tiga desa, kini meluas merendam 10 desa. Ketinggian air bervariasi antara 30 sampai 150 centimeter.
Disebutkan, 10 desa terdampak banjir di Kecamatan Telaga Antang yaitu Desa Tumbang Sangai, Tukang Langit, Rantau Katang, Tumbang Mangkup, Tumbang Bajanei, Tumbang Boloi, Rantau Sawang, Luwuk Kowan, Rantau Suang dan Tumbang Puan.
Baca juga: Pemkab Kotim berharap pembangunan infrastruktur di Kalteng semakin maju
Banjir juga terjadi di tiga desa di Kecamatan Mentaya Hulu yaitu Kelurahan Kuala Kuayan, Desa Bawan dan Tanjung Jariangau. Ketinggian air di lokasi pengukur ketinggian permukaan air sungai sudah mencapai angka 100.
Sementara itu banjir juga terjadi di Desa Tumbang Manya Kecamatan Antang Kalang. Ketinggian air sudah mencapai 50 hingga lebih dari 80 centimeter sehingga cukup mengganggu aktivitas masyarakat.
"Banjir ini akibat curah hujan yang tinggi di wilayah utara. Untuk data kepala keluarga terdampak dan info lainnya menunggu dari camat masing-masing," kata Multazam.
Saat ini koordinasi terus dilakukan oleh BPBD dengan pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa yang wilayahnya dilanda banjir. Pendataan juga dilakukan untuk memudahkan jika diperlukan penyaluran bantuan untuk tanggap darurat.
BPBD mengimbau masyarakat di daerah-daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini penting untuk mengantisipasi dan mencegah hal tidak diinginkan seiring semakin meningkatnya intensitas dan curah hujan di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Banjir kembali rendam empat desa di utara Kotim
Baca juga: Sudah 10 tokoh minta dukungan NasDem untuk Pilkada Kotim
Baca juga: Ketua KPU Kotim ingatkan PPS pahami regulasi dengan baik
"Di Kecamatan Telaga Antang ini ada 10 desa yang terdampak, sekarang kami bergeser Kecamatan Mentaya Hulu karena di sana banjirnya cukup tinggi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam dihubungi saat di lokasi banjir di Kecamatan Telaga Antang, Senin.
Banjir di wilayah utara terjadi sejak Sabtu (25/5) merendam empat desa yang tersebar di Kecamatan Telaga Antang dan Antang Kalang. Banjir terjadi akibat tingginya curah hujan sehingga membuat sungai meluap dan merendam dataran rendah di bantaran sungai.
Multazam turun ke lokasi banjir memimpin Tim Reaksi Cepat (TRC). Mereka melakukan pemetaan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dalam penanganan dan tanggap darurat banjir saat ini.
Hasil pendataan, banjir di Kecamatan Telaga Antang yang sebelumnya hanya terjadi di tiga desa, kini meluas merendam 10 desa. Ketinggian air bervariasi antara 30 sampai 150 centimeter.
Disebutkan, 10 desa terdampak banjir di Kecamatan Telaga Antang yaitu Desa Tumbang Sangai, Tukang Langit, Rantau Katang, Tumbang Mangkup, Tumbang Bajanei, Tumbang Boloi, Rantau Sawang, Luwuk Kowan, Rantau Suang dan Tumbang Puan.
Baca juga: Pemkab Kotim berharap pembangunan infrastruktur di Kalteng semakin maju
Banjir juga terjadi di tiga desa di Kecamatan Mentaya Hulu yaitu Kelurahan Kuala Kuayan, Desa Bawan dan Tanjung Jariangau. Ketinggian air di lokasi pengukur ketinggian permukaan air sungai sudah mencapai angka 100.
Sementara itu banjir juga terjadi di Desa Tumbang Manya Kecamatan Antang Kalang. Ketinggian air sudah mencapai 50 hingga lebih dari 80 centimeter sehingga cukup mengganggu aktivitas masyarakat.
"Banjir ini akibat curah hujan yang tinggi di wilayah utara. Untuk data kepala keluarga terdampak dan info lainnya menunggu dari camat masing-masing," kata Multazam.
Saat ini koordinasi terus dilakukan oleh BPBD dengan pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa yang wilayahnya dilanda banjir. Pendataan juga dilakukan untuk memudahkan jika diperlukan penyaluran bantuan untuk tanggap darurat.
BPBD mengimbau masyarakat di daerah-daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini penting untuk mengantisipasi dan mencegah hal tidak diinginkan seiring semakin meningkatnya intensitas dan curah hujan di Kotawaringin Timur.
Baca juga: Banjir kembali rendam empat desa di utara Kotim
Baca juga: Sudah 10 tokoh minta dukungan NasDem untuk Pilkada Kotim
Baca juga: Ketua KPU Kotim ingatkan PPS pahami regulasi dengan baik