Palangka Raya (ANTARA) - PLN menghadirkan listrik sebagai penggerak roda ekonomi hingga pelosok negeri sebagai upaya perimbangan pada berkembangnya peradaban manusia dan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan, termasuk listrik sebagai penggerak roda ekonomi masyarakat dari perkotaan hingga pelosok negeri.

Melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tabalong Muchlis, bahwa listrik adalah kebutuhan pokok masyarakat hingga di pedalaman hutan.

"Listrik adalah kebutuhan pokok, kami apresiasi kinerja PLN yang sudah menyambung listrik hingga jauh berada di tengah hutan seperti Desa Panaan, Kecamatan Tanah Ara, Tabalong," katanya.

Masyarakat pun berbondong-bondong membeli peralatan listrik untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga terjadi peningkatan perputaran ekonomi di Tabalong.

Sementara itu, Jaya Samaya Monong saat masih menjadi Bupati Gunung Mas mengatakan, listrik dapat mempermudah segala bentuk aktivitas masyarakat serta meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Listrik itu sangat penting bagi siapapun, sebab akan mempermudah segala bentuk aktivitas dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Jaya saat peresmian penyalaan program Listrik Desa Tumbang Posu, Tumbang Maraya dan Lawang Kanji awal Mei lalu.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) Muhammad Joharifin dalam keterangan tertulis di Banjarbaru, terbangunnya infrastruktur kelistrikan hingga ke pelosok tidak luput dari sinergisitas dan kolaborasi seluruh pihak.

Baca juga: Pendapatan PLN tumbuh signifikan capai Rp487 Triliun

“Kami sangat yakin, kesadaran akan pentingnya pemerataan energi listrik bagi seluruh masyarakat yang memotivasi sinergi PLN dengan seluruh pihak hingga infrastruktur listrik desa bisa terbangun,” kata Joharifin.

Tidak bisa dipungkiri, dalam proses pembangunan infrastruktur listrik desa, PLN seringkali dihadapkan dengan medan jalan yang sulit serta lebatnya hutan. Namun dengan semangat melistriki hingga pelosok negeri, semuanya bisa dilewati bersama.

Pembangunan listrik hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) adalah mandat pemerintah kepada PLN dalam hal pengamalan sila ke-lima Pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Dengan pemerataan infrastruktur kelistrikan hingga pelosok, sehingga apapun tantangannya PLN akan terus berkomitmen untuk berupaya membangun infrastruktur listrik bagi seluruh masyarakat,” kata Joharifin.

Hingga April 2024, PLN UID Kalselteng telah melistriki sebanyak 2.001 desa kelurahan dari 2.016 desa di 13 Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Selatan dengan Rasio Desa (RD) PLN mencapai 99,25 persen.

Sedangkan untuk Kalimantan Tengah, PLN juga telah menyuplai setrum ke 1.201 dari 1.571 desa kelurahan di 14 Kabupaten Kota dengan capaian RD sebesar 76,45 persen.

Adapun sampai dengan akhir triwulan III 2024 ini, PLN UID Kalselteng menargetkan penyelesaian pembangunan infrastruktur kelistrikan di 70 Desa dan 5 Dusun. Untuk beberapa desa yang belum berlistrik, PLN UID Kalselteng terus berupaya melakukan pembangunannya hingga seluruh desa di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 100 persen berlistrik PLN.

“Dengan sinergi dan kolaborasi bersama seluruh pihak, kami sangat yakin seluruh desa di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah akan segera terlistriki,” kata Joharifin.

Baca juga: PLN raih kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah

Baca juga: Legislator meyakini kehadiran PLN dukung pertumbuhan ekonomi Damang Batu

Baca juga: PLN sukses kawal kelistrikan tanpa kedip selama KTT WWF Ke-10 di Bali

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024