Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan segar asal tumbuhan (PSAT).
Salah satu caranya adalah dengan melakukan sosialisasi peningkatan mutu dan keamanan PSAT kepada penyuluh pertanian, petani dan pelaku usaha yang bergerak di bidang pangan, kata Kepala DPKP Gumas Eigh Manto melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan Frinetha di Kuala Kurun, Jumat.
"Pada tahun 2023, DPKP pun melakukan sosialisasi peningkatan mutu dan keamanan PSAT di wilayah Kecamatan Kurun," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, pada tahun 2024 ini, atau tepatnya 16 Mei, DPKP juga melaksanakan sosialisasi di Kecamatan Rungan dengan melibatkan para peserta dari wilayah Rungan dan Manuhing. sambung dia.
"Isu keamanan pangan saat ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat. Beban penyakit akibat pangan semakin meningkat sekarang ini," kata Frinetha.
Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai pangan. Untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan secara terpadu dan sinergis oleh semua pemangku kepentingan di setiap rantai.
"Pelaksanaan keamanan pangan perlu sinergitas bersama antara pemerintah, produsen atau pelaku usaha, dan masyarakat. Dari sosialisasi tersebut kami berharap seluruh pemangku kepentingan bisa memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya mutu dan keamanan PSAT," beber Frinetha.
Baca juga: Gumas perkuat sinergi hadapi bencana banjir dan karhutla
Sosialisasi diharap dapat mengedukasi para pelaku usaha yang berbasis di usaha pangan segar, untuk meningkatkan kualitas produk pangan segar yang dihasilkan, sehingga dapat memberi pemahaman pada masyarakat tentang bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan uji pangan segar asal tumbuhan, untuk mendeteksi dini adanya cemaran pada pangan segar asal tumbuhan seperti cemaran klorin/pemutih, pestisida, formalin dan merkuri.
"Dari deteksi dini yang dilakukan, harapannya para pelaku kepentingan yang bergerak di bidang pangan semakin mewaspadai risiko cemaran pada PSAT," demikian Frinetha.
Baca juga: Berikut tiga jenis benih ikan terlaris di BBI Gunung Mas
Baca juga: Jaya S Monong ajak seluruh pihak dukung Pj Bupati Gumas
Baca juga: Legislator Gumas minta semua pihak waspadai isu SARA jelang pilkada
Salah satu caranya adalah dengan melakukan sosialisasi peningkatan mutu dan keamanan PSAT kepada penyuluh pertanian, petani dan pelaku usaha yang bergerak di bidang pangan, kata Kepala DPKP Gumas Eigh Manto melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan Frinetha di Kuala Kurun, Jumat.
"Pada tahun 2023, DPKP pun melakukan sosialisasi peningkatan mutu dan keamanan PSAT di wilayah Kecamatan Kurun," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, pada tahun 2024 ini, atau tepatnya 16 Mei, DPKP juga melaksanakan sosialisasi di Kecamatan Rungan dengan melibatkan para peserta dari wilayah Rungan dan Manuhing. sambung dia.
"Isu keamanan pangan saat ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat. Beban penyakit akibat pangan semakin meningkat sekarang ini," kata Frinetha.
Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai pangan. Untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan secara terpadu dan sinergis oleh semua pemangku kepentingan di setiap rantai.
"Pelaksanaan keamanan pangan perlu sinergitas bersama antara pemerintah, produsen atau pelaku usaha, dan masyarakat. Dari sosialisasi tersebut kami berharap seluruh pemangku kepentingan bisa memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya mutu dan keamanan PSAT," beber Frinetha.
Baca juga: Gumas perkuat sinergi hadapi bencana banjir dan karhutla
Sosialisasi diharap dapat mengedukasi para pelaku usaha yang berbasis di usaha pangan segar, untuk meningkatkan kualitas produk pangan segar yang dihasilkan, sehingga dapat memberi pemahaman pada masyarakat tentang bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan uji pangan segar asal tumbuhan, untuk mendeteksi dini adanya cemaran pada pangan segar asal tumbuhan seperti cemaran klorin/pemutih, pestisida, formalin dan merkuri.
"Dari deteksi dini yang dilakukan, harapannya para pelaku kepentingan yang bergerak di bidang pangan semakin mewaspadai risiko cemaran pada PSAT," demikian Frinetha.
Baca juga: Berikut tiga jenis benih ikan terlaris di BBI Gunung Mas
Baca juga: Jaya S Monong ajak seluruh pihak dukung Pj Bupati Gumas
Baca juga: Legislator Gumas minta semua pihak waspadai isu SARA jelang pilkada