Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menggencarkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Idul Adha 1445 Hijriah.
"Vaksinasi PMK ini sebagai upaya kami untuk memastikan hewan yang ada sehat dan layak dijadikan kurban," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan, dan Pemasaran DPKP Kota Palangka Raya, Ganjar Priyatno, di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan, vaksinasi tersebut selain diberikan sapi yang telah ada, juga menyasar sapi-sapi yang baru masuk ke wilayah Kota Palangka Raya.
“Vaksinasi PMK dilakukan secara berkala untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat merugikan peternak dan masyarakat. Kami juga melakukan monitoring terhadap kondisi kesehatan ternak secara keseluruhan guna mendeteksi dini potensi penyebaran penyakit,” kata Ganjar.
DPKP bekerja sama dengan Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) setempat untuk menyelenggarakan program vaksinasi yang efektif dan menyeluruh. Selain itu, peternak juga diberikan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan penyakit ternak lainnya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya salurkan bantuan program PPKS
Ganjar mengajak seluruh peternak untuk aktif dalam memantau kesehatan ternak mereka dan melaporkan ke Puskeswan apabila terdapat gejala-gejala penyakit yang mencurigakan.
Menurutnya, kerja sama antara peternak, DPKP, dan Puskeswan sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak dan keberhasilan program vaksinasi.
“Dengan langkah-langkah pengawasan dan vaksinasi ini diharapkan masyarakat Kota Palangka Raya dapat merayakan Hari Raya Idul Adha dengan hewan kurban yang sehat dan berkualitas,” katanya.
Dalam rangka memastikan keamanan dan kelayakan hewan kurban, tim kesehatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya juga melakukan pemeriksaan terhadap hewan di kandang pedagang yang akan dijadikan kurban.
"Setiap hewan kurban, baik sapi maupun kambing yang layak dijadikan kurban akan diberikan tanda atau pening. Untuk itu masyarakat juga harus aktif bertanya kepada pedagang saat membeli hewan kurban," katanya.
Baca juga: Agustiar Sabran: Jaga kamtibmas Kalteng jelang Pilkada serentak 2024
Baca juga: BPJS Kesehatan sosialisasi program JKN pada warga Palangka Raya
Baca juga: Atlet Drumband Kalteng perkuat daya tahan tubuh jelang PON Aceh-Sumut
"Vaksinasi PMK ini sebagai upaya kami untuk memastikan hewan yang ada sehat dan layak dijadikan kurban," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan, dan Pemasaran DPKP Kota Palangka Raya, Ganjar Priyatno, di Palangka Raya, Rabu.
Dia menerangkan, vaksinasi tersebut selain diberikan sapi yang telah ada, juga menyasar sapi-sapi yang baru masuk ke wilayah Kota Palangka Raya.
“Vaksinasi PMK dilakukan secara berkala untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat merugikan peternak dan masyarakat. Kami juga melakukan monitoring terhadap kondisi kesehatan ternak secara keseluruhan guna mendeteksi dini potensi penyebaran penyakit,” kata Ganjar.
DPKP bekerja sama dengan Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) setempat untuk menyelenggarakan program vaksinasi yang efektif dan menyeluruh. Selain itu, peternak juga diberikan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan penyakit ternak lainnya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya salurkan bantuan program PPKS
Ganjar mengajak seluruh peternak untuk aktif dalam memantau kesehatan ternak mereka dan melaporkan ke Puskeswan apabila terdapat gejala-gejala penyakit yang mencurigakan.
Menurutnya, kerja sama antara peternak, DPKP, dan Puskeswan sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak dan keberhasilan program vaksinasi.
“Dengan langkah-langkah pengawasan dan vaksinasi ini diharapkan masyarakat Kota Palangka Raya dapat merayakan Hari Raya Idul Adha dengan hewan kurban yang sehat dan berkualitas,” katanya.
Dalam rangka memastikan keamanan dan kelayakan hewan kurban, tim kesehatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya juga melakukan pemeriksaan terhadap hewan di kandang pedagang yang akan dijadikan kurban.
"Setiap hewan kurban, baik sapi maupun kambing yang layak dijadikan kurban akan diberikan tanda atau pening. Untuk itu masyarakat juga harus aktif bertanya kepada pedagang saat membeli hewan kurban," katanya.
Baca juga: Agustiar Sabran: Jaga kamtibmas Kalteng jelang Pilkada serentak 2024
Baca juga: BPJS Kesehatan sosialisasi program JKN pada warga Palangka Raya
Baca juga: Atlet Drumband Kalteng perkuat daya tahan tubuh jelang PON Aceh-Sumut