Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp8,91 triliun dalam periode 10-13 Juni 2024.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, di Jakarta, Jumat, menuturkan bahwa nilai tersebut berasal dari aliran modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp0,75 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di pasar saham Rp0,76 triliun, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp8,90 triliun.
Dengan demikian, Erwin mengatakan sejak awal 2024 sampai dengan 13 Juni 2024, total modal asing keluar bersih di pasar SBN mencapai Rp35,09 triliun dan di pasar saham Rp10,40 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di SRBI Rp108,90 triliun.
Selain itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 13 Juni 2024 sebesar 70,95 basis poin (bps), relatif stabil dibandingkan 7 Juni 2024 sebesar 71,44 bps.
Sementara imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke 6,93 persen, sedangkan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun juga turun ke level 4,244 persen.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, di Jakarta, Jumat, menuturkan bahwa nilai tersebut berasal dari aliran modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp0,75 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di pasar saham Rp0,76 triliun, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp8,90 triliun.
Dengan demikian, Erwin mengatakan sejak awal 2024 sampai dengan 13 Juni 2024, total modal asing keluar bersih di pasar SBN mencapai Rp35,09 triliun dan di pasar saham Rp10,40 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di SRBI Rp108,90 triliun.
Selain itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 13 Juni 2024 sebesar 70,95 basis poin (bps), relatif stabil dibandingkan 7 Juni 2024 sebesar 71,44 bps.
Sementara imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke 6,93 persen, sedangkan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun juga turun ke level 4,244 persen.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.