Presiden Jokowi: Perizinan ruwet, Indonesia ketinggalan konser Taylor Swift

Senin, 24 Juni 2024 12:33 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti ruwetnya proses perizinan penyelenggaraan event, yang menyebabkan Indonesia ketinggalan konser penyanyi pop Amerika, Taylor Swift.

Menurut Jokowi, Indonesia kalah cepat dibandingkan Singapura dalam urusan perizinan penyelenggaraan event, kemudahan akses, dan pelayanan untuk mendatangkan artis-artis internasional tersebut.

“Kita tahu, yang baru saja diselenggarakan (konser) Taylor Swift di Singapura pada Maret lalu. Diselenggarakan enam hari di Singapura dan Singapura adalah satu-satunya negara ASEAN yang menyelenggarakan itu,” kata dia dalam Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di Jakarta, Senin.

Baca juga: SUGBK sebut kondisi lapangan tetap baik setelah konser

Presiden pun meyakini bahwa separuh dari total 360.000 penggemar Taylor Swift yang menonton konser di Singapura, adalah warga Indonesia.

“Apa yang terjadi kalau kita berbondong-bondong nontonnya ke Singapura? Itu ada yang namanya capital outflow. Aliran uang dari Indonesia menuju ke Singapura. Kita kehilangan. Kehilangan uang bukan hanya untuk beli tiket, tetapi kehilangan uang Indonesia untuk bayar hotel, makan, untuk transportasi,” ujar Jokowi.

Selain Taylor Swift, Presiden Jokowi menyebut rumitnya proses perizinan menjadi alasan Coldplay hanya menyelenggarakan satu kali konsernya di Indonesia pada November tahun lalu.

Baca juga: Ini harga tiket konser solo D.O. EXO di Jakarta

Padahal, di negara lain seperti Singapura dan Thailand, band asal Inggris itu tampil hingga beberapa hari karena besarnya antusiasme penonton.

“Saya pastikan lebih dari separuh (penontonnya) dari Indonesia, karena di sini tiketnya baru 20 menit saja sudah habis (terjual), tetapi mau nambah tidak bisa. Kenapa? Saya tanya ke penyelenggara, karena memang urusan perizinan kita ruwet,” tutur Jokowi.

Baca juga: Swifties rela menabung belasan tahun demi lihat konser Taylor Swift

"Padahal yang saya dengar kualitas suara sound system waktu Coldplay di GBK dengan yang di sana (luar negeri), itu bagus yang di sini. Ini yang harus kita tepuk tangani. Tetapi (Indonesia) hanya dapat sehari. Inilah yang harus kita selesaikan," katanya, menambahkan.

Berdasarkan data Travel and Tourism Development Index 2024, peringkat Indonesia naik dari 32 menjadi 22.

Meskipun begitu, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara Asia lainnya seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Singapura. 

Baca juga: Konser-konser besar kelak bisa diadakan di IKN

Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Berikut daftar 27 kader PDIP yang dipecat, termasuk di Kalteng

17 December 2024 17:17 Wib

Alasan PDI Perjuangan tak pecat Jokowi saat masa Pilpres

16 December 2024 22:22 Wib

Dasco: Gerindra tak siapkan posisi untuk Jokowi

07 December 2024 23:12 Wib

Jokowi dan keluarga tidak lagi bagian PDIP, kata Hasto

04 December 2024 23:09 Wib

Bahas masa depan Jakarta, Ridwan Kamil temui Jokowi

01 November 2024 21:48 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 6 jam lalu

ASN Pemkab Kapuas diwajibkan gunakan nomor kendaraan Kalteng

Kabar Daerah - 11 December 2024 21:03 Wib

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib