Pulang Pisau (ANTARA) - Penjabat Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Nunu Andriani mengatakan pemerintah setempat bekerja sama dengan Disnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah memberikan pelatihan keterampilan berbasis masyarakat untuk meningkatkan kompetensi sebagai upaya untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi .

“Melalui berbagai pelatihan keterampilan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat diharapkan bisa membuka kesadaran tentang berlimpahnya peluang dan kesempatan yang dimiliki dari aspek sumber daya alam untuk dirubah menjadi potensi agar bisa menjadi bernilai jual yang berdampak ekonomi,” kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Senin.

Usai membuka pelatihan anyaman rotan dan tata boga di aula Kecamatan Kahayan Hilir, dirinya mengungkapkan bahwa berbagai pelatihan pelatihan yang dilaksanakan adalah untuk membangun kompetensi masyarakat karena tenaga kerja merupakan aset yang dapat dijadikan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkualitas baik.

Nunu Andriani mengingatkan kepada instruktur pelatihan Disnakertrans melalui alokasi program dari Dana Bagi Hasil-Dana Reboisasi (DBH-DR) ini bisa memberikan bimbingan kepada masyarakat yang terpilih sampai terampil sehingga setelah selesai pelatihan ini mereka mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki menjadi peluang usaha.

Baca juga: Puluhan peserta berpartisipasi dalam turnamen tenis meja se-Kapuas dan Pulang Pisau
 
“Langkah kami ke depan agar hasil dari pelatihan keterampilan ini bisa berkembang agar menjadi pelaku usaha. Pemerintah setempat berkomitmen untuk terus membantu untuk meningkatkan fasilitas untuk berusaha seperti menggratiskan dalam memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB),” terang Nunu Andriani.

Kepala Disnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah Farid Wadji mengatakan program pelatihan dari DBH-DR ini telah dialokasikan selama tiga tahun untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat di sekitar hutan. Tujuannya agar masyarakat tidak lagi merambah hutan karena melalui keterampilan yang diperoleh bisa memiliki pendapatan lain.

Selain itu, terang  Farid Wadji, seperti pelatihan tata boga menjadi salah satu fokus untuk meningkatkan komitmen terhadap ketahanan pangan sehingga keterampilan yang dimiliki masyarakat dalam mengolah aneka makanan nantinya mampu mengurangi ketergantungan  bahan-bahan pangan dari luar daerah.

“Nantinya orang yang kita latih ini terus dimonitor secara berkala karena tujuannya bukan mereka bekerja pada orang lain tetapi bisa menciptakan peluang usaha. Program ini dilaksanakan di 13 kabupaten/kota yang memiliki kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan,” demikian Farid Wadji.

Baca juga: Disarpustaka Kapuas perkuat sinergi bersama Disperpusip Kalteng dan Disarpustaka Pulpis

Baca juga: Pemkab Pulang Pisau lakukan penanganan karhutla terintegrasi

Baca juga: Mentan serahkan bantuan pertanian senilai Rp8 miliar untuk Kalteng

Pewarta : Adi Waskito
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024