Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Wahid Yusuf mengatakan, bahwa pihaknya siap berkolaborasi bersama Pemerintah Kota untuk menggelar Fun Race sebagai upaya mencegah balapan liar.
Hal ini sebagai tindak lanjut banyaknya aspirasi dan keluhan dari generasi muda pecinta dunia otomotif serta para pelaku balapan liar yang mengeluhkan terkait tidak dapat diaksesnya sirkuit Sabaru untuk melakukan balapan, kata Wahid Yusuf di Palangka Raya, Kamis.
"Memang di Provinsi Kalimantan Selatan itu pemerintahnya justru membuat sirkuit khusus untuk pelaku balapan liar. Tetapi kan beda kondisi nya seperti di Kota Palangka Raya. Di sana belum ada kejadian yang meninggal dan luka-luka karena balapan di sirkuit resmi," ujarnya.
Dirinya mengatakan, jika pihaknya bersama Pemerintah Kota membuka Sirkuit Sabaru untuk pelaku balapan liar, hal tersebut hanya akan menjadi kebijakan yang salah.
Dirinya meyakini, bahwa para oknum pelaku balapan liar tidak memperhatikan standar keamanan pada saat melakukan aksi balapan, sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan korban jiwa pada saat terjadi kecelakaan.
"Jadi nanti ketika ada yang kecelakaan siapa yang disalahkan? pasti pemerintah dan kepolisian juga. Kenapa sirkuit dibiarkan dibuka untuk balapan liar," ucapnya.
Baca juga: Legislator: Tidak ada kata terlambat untuk keluar dari narkotika
Lebih lanjut Wahid mengakui, bahwa biaya menjadi salah satu kendala para oknum pelaku balapan liar untuk dapat menyalurkan hobi di dunia otomotif pada balapan resmi.
Namun dia menjelaskan, ada aspek-aspek lain yang harus dipertimbangkan oleh oknum warga pada saat hendak melakukan balapan liar, yakni keamanan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
"Makanya kami sudah berkomunikasi bersama para komunitas otomotif untuk berdiskusi mencari solusi terbaik dari kasus ini. Intinya kami ingin memfasilitasi, tetapi harus ada banyak pertimbangan," ujarnya.
Untuk itu legislator partai Golkar ini bertekad untuk membuat Fun Race dan Coaching Clinic kepada generasi muda para pecinta otomotif di Kota Palangka Raya.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan fasilitas kepada para generasi muda untuk menyalurkan hobi nya dalam olahraga memacu kecepatan sepeda motor.
"Jadi untuk saat ini saya minta tolong para generasi muda untuk tidak melakukan balapan liar, perhatikan keselamatan diri sendiri dan tolong ingat ada orang tua yang sayang dengan kalian," demikian Wahid Yusuf.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan pembangunan 16 sarpras pendidikan di Kalteng
Baca juga: Wujudkan kemandirian pangan di Palangka Raya melalui pembinaan petani
Baca juga: Legislator Palangka Raya berharap potensi daerah terus digali
Hal ini sebagai tindak lanjut banyaknya aspirasi dan keluhan dari generasi muda pecinta dunia otomotif serta para pelaku balapan liar yang mengeluhkan terkait tidak dapat diaksesnya sirkuit Sabaru untuk melakukan balapan, kata Wahid Yusuf di Palangka Raya, Kamis.
"Memang di Provinsi Kalimantan Selatan itu pemerintahnya justru membuat sirkuit khusus untuk pelaku balapan liar. Tetapi kan beda kondisi nya seperti di Kota Palangka Raya. Di sana belum ada kejadian yang meninggal dan luka-luka karena balapan di sirkuit resmi," ujarnya.
Dirinya mengatakan, jika pihaknya bersama Pemerintah Kota membuka Sirkuit Sabaru untuk pelaku balapan liar, hal tersebut hanya akan menjadi kebijakan yang salah.
Dirinya meyakini, bahwa para oknum pelaku balapan liar tidak memperhatikan standar keamanan pada saat melakukan aksi balapan, sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan korban jiwa pada saat terjadi kecelakaan.
"Jadi nanti ketika ada yang kecelakaan siapa yang disalahkan? pasti pemerintah dan kepolisian juga. Kenapa sirkuit dibiarkan dibuka untuk balapan liar," ucapnya.
Baca juga: Legislator: Tidak ada kata terlambat untuk keluar dari narkotika
Lebih lanjut Wahid mengakui, bahwa biaya menjadi salah satu kendala para oknum pelaku balapan liar untuk dapat menyalurkan hobi di dunia otomotif pada balapan resmi.
Namun dia menjelaskan, ada aspek-aspek lain yang harus dipertimbangkan oleh oknum warga pada saat hendak melakukan balapan liar, yakni keamanan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
"Makanya kami sudah berkomunikasi bersama para komunitas otomotif untuk berdiskusi mencari solusi terbaik dari kasus ini. Intinya kami ingin memfasilitasi, tetapi harus ada banyak pertimbangan," ujarnya.
Untuk itu legislator partai Golkar ini bertekad untuk membuat Fun Race dan Coaching Clinic kepada generasi muda para pecinta otomotif di Kota Palangka Raya.
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan fasilitas kepada para generasi muda untuk menyalurkan hobi nya dalam olahraga memacu kecepatan sepeda motor.
"Jadi untuk saat ini saya minta tolong para generasi muda untuk tidak melakukan balapan liar, perhatikan keselamatan diri sendiri dan tolong ingat ada orang tua yang sayang dengan kalian," demikian Wahid Yusuf.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan pembangunan 16 sarpras pendidikan di Kalteng
Baca juga: Wujudkan kemandirian pangan di Palangka Raya melalui pembinaan petani
Baca juga: Legislator Palangka Raya berharap potensi daerah terus digali