Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat tingkat kemiskinan di provinsi setempat, dalam periode Maret 2017 sampai Maret 2024, menunjukkan tren fluktuatif baik dari sisi jumlah maupun persentase.
Jumlah penduduk miskin di provinsi ini alami peningkatan dari 139,16 ribu orang di Maret 2017 menjadi 145,63 ribu orang di Maret 2024, kata Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti melalui virtual dilihat dari Palangka Raya, Selasa.
"Tetapi secara persentase, kemiskinan di Kalteng alami penurunan dari 5,37 persen pada Maret 2017 menjadi 5,17 persen di Maret 2024," tambahnya.
Dirinya juga mengakui penduduk miskin di provinsi terluas di Indonesia itu pada Maret 2024 meningkat jika dibandingkan Maret 2023. Di mana jumlah penduduk miskin di Kalteng pada Maret 2024 mencapai 145,63 ribu orang atau meningkat 3,46 ribu orang (0,06 persen poin) dibandingkan Maret 2023 yang berjumlah 142,17 ribu orang.
Berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, periode Maret 2023-Maret 2024, jumlah penduduk miskin di perkotaan meningkat sebesar 3,07 ribu orang (0,11 persen poin) dari 57,10 ribu orang Maret 2023 menjadi 60,17 ribu orang Maret 2024.
"Penduduk miskin di perdesaan Maret 2024 pun meningkat sebanyak 0,40 ribu orang atau 0,03 persen poin dibandingkan Maret 2023. Di mana Maret 2023 yang semula dari 85,06 ribu orang menjadi 85,46 ribu orang di Maret 2024," beber Agnes.
Dikatakan, Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
"Garis Kemiskinan pada Maret 2024 adalah sebesar Rp 623.954,- per kapita per bulan. Dibandingkan dengan Maret 2023, terjadi kenaikan sebesar 4,66 persen," kata Kepala BPS Kalteng ini.
Baca juga: Nilai ekspor Kalteng selama April 2024 mencapai 331,52 juta dolar Amerika
Berdasarkan data BPS, pada Maret 2024, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,83 persen dan 16,17 persen di perkotaan. Sementara di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 25,59 persen dan rokok kretek filter 16,95 persen.
Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (7,00 persen di perkotaan dan 5,31 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,75 persen di perkotaan dan 3,76 persen di perdesaan), mie instan (2,97 persen di perkotaan dan 2,98 di perdesaan), gula pasir (2,67 persen di perkotaan dan 3,61 persen di perdesaan), dan seterusnya.
Sedangkan komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan (8,75 persen di perkotaan dan 8,86 persen di perdesaan), bensin (4,62 persen di perkotaan dan 3,36 persen di perdesaan), listrik (3,40 persen di perkotaan dan 1,68 persen di perdesaan), pendidikan, perlengkapan mandi dan lainnya.
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng selama Mei 2024 mencapai 124,08 persen
Baca juga: Kenaikan seluruh kelompok pengeluaran penyebab Kalteng alami inflasi selama Mei 2024
Baca juga: Ketimpangan gender di Kalteng alami peningkatan dan perlu perbaikan
Jumlah penduduk miskin di provinsi ini alami peningkatan dari 139,16 ribu orang di Maret 2017 menjadi 145,63 ribu orang di Maret 2024, kata Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti melalui virtual dilihat dari Palangka Raya, Selasa.
"Tetapi secara persentase, kemiskinan di Kalteng alami penurunan dari 5,37 persen pada Maret 2017 menjadi 5,17 persen di Maret 2024," tambahnya.
Dirinya juga mengakui penduduk miskin di provinsi terluas di Indonesia itu pada Maret 2024 meningkat jika dibandingkan Maret 2023. Di mana jumlah penduduk miskin di Kalteng pada Maret 2024 mencapai 145,63 ribu orang atau meningkat 3,46 ribu orang (0,06 persen poin) dibandingkan Maret 2023 yang berjumlah 142,17 ribu orang.
Berdasarkan klasifikasi daerah tempat tinggal, periode Maret 2023-Maret 2024, jumlah penduduk miskin di perkotaan meningkat sebesar 3,07 ribu orang (0,11 persen poin) dari 57,10 ribu orang Maret 2023 menjadi 60,17 ribu orang Maret 2024.
"Penduduk miskin di perdesaan Maret 2024 pun meningkat sebanyak 0,40 ribu orang atau 0,03 persen poin dibandingkan Maret 2023. Di mana Maret 2023 yang semula dari 85,06 ribu orang menjadi 85,46 ribu orang di Maret 2024," beber Agnes.
Dikatakan, Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
"Garis Kemiskinan pada Maret 2024 adalah sebesar Rp 623.954,- per kapita per bulan. Dibandingkan dengan Maret 2023, terjadi kenaikan sebesar 4,66 persen," kata Kepala BPS Kalteng ini.
Baca juga: Nilai ekspor Kalteng selama April 2024 mencapai 331,52 juta dolar Amerika
Berdasarkan data BPS, pada Maret 2024, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,83 persen dan 16,17 persen di perkotaan. Sementara di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 25,59 persen dan rokok kretek filter 16,95 persen.
Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (7,00 persen di perkotaan dan 5,31 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,75 persen di perkotaan dan 3,76 persen di perdesaan), mie instan (2,97 persen di perkotaan dan 2,98 di perdesaan), gula pasir (2,67 persen di perkotaan dan 3,61 persen di perdesaan), dan seterusnya.
Sedangkan komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan (8,75 persen di perkotaan dan 8,86 persen di perdesaan), bensin (4,62 persen di perkotaan dan 3,36 persen di perdesaan), listrik (3,40 persen di perkotaan dan 1,68 persen di perdesaan), pendidikan, perlengkapan mandi dan lainnya.
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng selama Mei 2024 mencapai 124,08 persen
Baca juga: Kenaikan seluruh kelompok pengeluaran penyebab Kalteng alami inflasi selama Mei 2024
Baca juga: Ketimpangan gender di Kalteng alami peningkatan dan perlu perbaikan