Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto meminta media massa untuk menyiarkan berita yang lebih berimbang terkait Pilkada 2024.
"Pemberitaan itu adalah pemberitaan yang akurat berimbang dan terhindar dari unsur hoaks," kata Hadi dalam keterangan yang diterima, Selasa.
Dalam sambutan pada acara "Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada Serentak tahun 2024 di Wilayah Sumatera", Hadi menjelaskan keberimbangan informasi itu harus dilakukan agar masyarakat tidak disesatkan dengan berita hoaks yang dapat memicu konflik.
Menurut Hadi, pemilu tahun ini menjadi ajang pesta demokrasi terbesar yang pernah dilakoni Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan di tahun yang sama ada pemilihan presiden dan pilkada yang diselenggarakan di 545 daerah terdiri dari 37 provinsi, dan 508 kabupaten kota.
Kondisi tersebut, lanjut Hadi, membuat mudahnya tercipta perpecahan di masyarakat lantaran masing-masing mendukung pasangan calon yang berbeda-beda.
Kehadiran berita hoaks di dalam lingkaran tersebut dinilai Hadi akan memperkeruh suasana dan berpotensi menciptakan konflik.
Karenanya, dia berharap media dapat mengambil peran dalam mensukseskan Pilkada 2024 dengan cara membuat pemberitaan berimbang dan penuh fakta.
"Yang paling penting peran serta masyarakat dalam mengawasi jalannya pilkada, tidak mudah terprovokasi dengan berita yang belum tentu kebenarannya," kata Hadi.
"Pemberitaan itu adalah pemberitaan yang akurat berimbang dan terhindar dari unsur hoaks," kata Hadi dalam keterangan yang diterima, Selasa.
Dalam sambutan pada acara "Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pilkada Serentak tahun 2024 di Wilayah Sumatera", Hadi menjelaskan keberimbangan informasi itu harus dilakukan agar masyarakat tidak disesatkan dengan berita hoaks yang dapat memicu konflik.
Menurut Hadi, pemilu tahun ini menjadi ajang pesta demokrasi terbesar yang pernah dilakoni Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan di tahun yang sama ada pemilihan presiden dan pilkada yang diselenggarakan di 545 daerah terdiri dari 37 provinsi, dan 508 kabupaten kota.
Kondisi tersebut, lanjut Hadi, membuat mudahnya tercipta perpecahan di masyarakat lantaran masing-masing mendukung pasangan calon yang berbeda-beda.
Kehadiran berita hoaks di dalam lingkaran tersebut dinilai Hadi akan memperkeruh suasana dan berpotensi menciptakan konflik.
Karenanya, dia berharap media dapat mengambil peran dalam mensukseskan Pilkada 2024 dengan cara membuat pemberitaan berimbang dan penuh fakta.
"Yang paling penting peran serta masyarakat dalam mengawasi jalannya pilkada, tidak mudah terprovokasi dengan berita yang belum tentu kebenarannya," kata Hadi.