Persiapan dapur umum Program MBG di Kotim sudah 90 persen

id pemkab kotawaringin timur, mbg kotim, makan bergizi gratis, sampit, erwin hadi, pic vendor penyedia makan bergizi

Persiapan dapur umum Program MBG di Kotim sudah 90 persen

PIC Vendor penyedia makanan bergizi gratis di Kotim Erwin Hadi Saputra. (ANTARA/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Person In Charge (PIC) atau penanggung jawab vendor penyedia makanan untuk Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyampaikan persiapan dapur umum untuk uji coba MBG mencapai 90 persen.

“Kami selaku pihak ketiga dipercaya mengelola dapur umum di dua titik, yaitu Kota Palangka Raya dan Kotawaringin Timur. Khususnya di Kotim persiapan kami sudah mencapai 90 persen,” kata PIC CV Sundayak Indonesia Erwin Hadi Saputra di Sampit, Senin.

Berdasarkan rapat koordinasi (rakor) bersama pemerintah daerah setempat ditetapkan uji coba Program MBG di Kotim dilaksanakan 20 Januari 2025, dengan lokus sasaran di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Dapur umum untuk uji coba Program MBG ini berada di Jalan Jeruk 3 Kelurahan Mentawa Baru Hilir yang diperkirakan mampu menyediakan 3.000 hingga 3.500 porsi makanan.

Uji coba dilakukan secara bertahap dengan menyasar sekolah dan penerima manfaat non akademik seperti ibu hamil, ibu menyusui dan balita belum sekolah yang berada dalam radius enam kilometer dari lokasi dapur umum.

Berdasarkan data sementara yang disampaikan Badan Gizi Nasional (BGN) jumlah pelajar di sekitar lokus tersebut sebanyak 3.036 pelajar, sedangkan jumlah penerima manfaat non akademik sekitar 10 persen dari jumlah pelajar. Namun, data tersebut dikonfirmasi kembali dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat.

“Artinya, perkiraan makanan yang disediakan sekitar 3.000-3.500 porsi yang bisa dilaksanakan oleh satu dapur umum dan itu nanti akan kami sediakan secara bertahap, dimulai dari 20 Januari kemudian Februari akan kami maksimalkan,” ujarnya.

Baca juga: Target pendapatan daerah Kotim 2025 sebesar Rp2,28 triliun

Lanjutnya, sesuai ketentuan dari BGN pemberian makanan bergizi gratis dilakukan selama lima hari dalam seminggu atau 22 hari dalam sebulan atau 220 hari dalam setahun. Untuk pemberian MBG terhadap pelajar disesuaikan dengan jadwal istirahat di setiap sekolah.

Sesuai kontrak dengan BGN pula, disampaikan bahwa biaya per porsi makan dianggarkan Rp15 ribu yang terbagi untuk biaya operasional sebesar Rp5.000 dan bahan makanan Rp10.000.

Menu yang disajikan setiap hari berbeda-beda dan menu itu akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan tim dari BGN. Pasalnya, di setiap dapur umum akan memiliki satu kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung oleh BGN.

Ia menambahkan, secara umum persiapan untuk uji coba Program MBG berjalan lancar namun sebelumnya sempat ada satu kendala yang dihadapi dan kendala terjadi hampir di seluruh Indonesia, yakni terkait perlengkapan ompreng makanan.

BGN mempunyai standarisasi mengenai dapur, perlengkapan makan dan juga pelaksanaannya. Salah satunya terkait ompreng makanan yang berdasarkan standarisasi harus menggunakan stainless steel SUS 304.

“Karena itu pula uji coba yang seharusnya dilaksanakan pada 6 Januari kemarin tertunda dan baru akan dilaksanakan pada 20 Januari mendatang,” demikian Erwin.

Baca juga: Keluarga terduga pelaku asusila di Kotim membantah

Baca juga: DPRD Kotim dorong BLK gandeng PBS

Baca juga: Pemkab Kotim akan lakukan rasionalisasi TPP