Jakarta (ANTARA) -
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta para investor asing termasuk TikTok untuk meningkatkan investasi di Indonesia.
Erick menyampaikan, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Posisi ekonomi Indonesia disebut tidak hanya menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga akan menjadi yang terbesar di dunia.
"TikTok harus berani invest lebih dari negara lain, jadi tolong sampaikan ke bos-bos TikTok, saya sudah pernah ketemu, jangan jadi strangers di Indonesia. Karena fakta ekonominya jauh lebih besar dari yang lain. Karena kalau yang lain dikasih 1, Indonesia mesti dikasih 4," ujar Erick di Jakarta, Rabu.
Baca juga: TikTok berusaha atasi masalah pada akun-akun terkenal
Erick mengingatkan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp4.500 triliun pada 2030. Indonesia juga diproyeksikan akan masuk dalam 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia pada 2029 dan lima besar dunia di 2045.
Lebih lanjut, Erick menekankan, tak ingin Indonesia hanya dipandang sebagai pasar bagi investor maupun negara lain.
Menurutnya, BUMN harus memastikan adanya kolaborasi yang saling menguntungkan. Hal ini juga merupakan bentuk komitmen dalam menjaga keseimbangan ekonomi di Indonesia.
Baca juga: TikTok lakukan uji coba fitur unggahan konten video berdurasi 60 menit
"Kita tidak anti investasi, tapi kita mau komitmen investasi yang sehat untuk Indonesia sehingga kita bisa memastikan pembukaan lapangan pekerjaan bisa terjamin, tumbuhnya pengusaha-pengusaha UMKM yang baru," kata Erick.
Sebelumnya, Erick mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan pelat merah harus bermitra dengan pelaku usaha swasta dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai upaya mendapatkan keuntungan bersama.
"Saya mendorong itu dan saya mendorong semua BUMN juga terbuka untuk berpartner dengan UMKM, private sector, investasi luar negeri secara transparan dan profesional," ujar Erick.
Baca juga: Kini TikTok berevolusi jadi YouTube
Baca juga: TikTok hapus puluhan ribu video terkait Pemilu Indonesia 2024
Baca juga: Tokopedia sebut proses migrasi TikTok telah rampung sesuai Permendag 31
Erick menyampaikan, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Posisi ekonomi Indonesia disebut tidak hanya menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga akan menjadi yang terbesar di dunia.
"TikTok harus berani invest lebih dari negara lain, jadi tolong sampaikan ke bos-bos TikTok, saya sudah pernah ketemu, jangan jadi strangers di Indonesia. Karena fakta ekonominya jauh lebih besar dari yang lain. Karena kalau yang lain dikasih 1, Indonesia mesti dikasih 4," ujar Erick di Jakarta, Rabu.
Baca juga: TikTok berusaha atasi masalah pada akun-akun terkenal
Erick mengingatkan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp4.500 triliun pada 2030. Indonesia juga diproyeksikan akan masuk dalam 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia pada 2029 dan lima besar dunia di 2045.
Lebih lanjut, Erick menekankan, tak ingin Indonesia hanya dipandang sebagai pasar bagi investor maupun negara lain.
Menurutnya, BUMN harus memastikan adanya kolaborasi yang saling menguntungkan. Hal ini juga merupakan bentuk komitmen dalam menjaga keseimbangan ekonomi di Indonesia.
Baca juga: TikTok lakukan uji coba fitur unggahan konten video berdurasi 60 menit
"Kita tidak anti investasi, tapi kita mau komitmen investasi yang sehat untuk Indonesia sehingga kita bisa memastikan pembukaan lapangan pekerjaan bisa terjamin, tumbuhnya pengusaha-pengusaha UMKM yang baru," kata Erick.
Sebelumnya, Erick mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan pelat merah harus bermitra dengan pelaku usaha swasta dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai upaya mendapatkan keuntungan bersama.
"Saya mendorong itu dan saya mendorong semua BUMN juga terbuka untuk berpartner dengan UMKM, private sector, investasi luar negeri secara transparan dan profesional," ujar Erick.
Baca juga: Kini TikTok berevolusi jadi YouTube
Baca juga: TikTok hapus puluhan ribu video terkait Pemilu Indonesia 2024
Baca juga: Tokopedia sebut proses migrasi TikTok telah rampung sesuai Permendag 31