Murung Raya (ANTARA) - Kecelakaan tragis yang melibatkan sepeda motor dan truk hauling di jalan perusahaan PT Borneo Prima menimbulkan seruan mendesak dari anggota DPRD Murung Raya untuk segera melakukan perbaikan sistem jalur hauling di wilayah tersebut. Kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa tersebut menyoroti perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih tegas.
Anggota DPRD Murung Raya, Bebie, menanggapi kejadian ini dengan meminta agar PT Borneo Prima dan perusahaan-perusahaan lain yang menggunakan jalur yang sama segera memperbaiki sistem jalur hauling mereka. Bebie menekankan perlunya pembuatan jalur kiri atau jalur umum untuk memisahkan kendaraan berat dan kendaraan umum guna mengurangi risiko kecelakaan.
“Kami sangat menyesalkan kejadian kecelakaan ini yang menewaskan warga kita. Ini seharusnya bisa dihindari jika perusahaan dan karyawannya, termasuk sopir dan operator, mematuhi SOP yang ada,” ujar Bebie, Jumat (19/07/2024). Menurutnya, meskipun musibah tidak bisa dihindari, perusahaan perlu melakukan langkah preventif seperti implementasi Job Safety Analysis (JSA) dan penataan ulang aturan jalur.
Bebie mengusulkan agar perusahaan-perusahaan yang menggunakan jalur hauling, seperti PT Borneo Prima, mengadopsi aturan serupa dengan perusahaan lain seperti PT Adaro dan PT MGM yang telah menerapkan jalur umum untuk keselamatan bersama. "Perusahaan lain bisa, mengapa PT Borneo Prima tidak? Jalur hauling ini sudah banyak menelan korban jiwa," tegasnya.
Selain itu, Bebie juga menyoroti perlunya penegakan aturan kecepatan yang ketat bagi sopir dan operator di jalur tersebut, terutama saat melintasi area perkampungan. “Walaupun rambu-rambu kecepatan 20 km/jam telah dipasang, faktanya banyak yang melanggar dan mengemudikan kendaraan dengan kecepatan 50 hingga 60 km/jam. Ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Terkait masalah debu yang dihasilkan oleh truk hauling, Bebie meminta agar perusahaan menggunakan unit yang memenuhi standar tambang dan melakukan penyiraman jalan secara rutin. “Debu yang bertebaran tidak hanya mengganggu jarak pandang pengemudi, tetapi juga berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Dengan seruan tersebut, Bebie berharap agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di jalur tersebut dapat lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan masyarakat serta mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
Anggota DPRD Murung Raya, Bebie, menanggapi kejadian ini dengan meminta agar PT Borneo Prima dan perusahaan-perusahaan lain yang menggunakan jalur yang sama segera memperbaiki sistem jalur hauling mereka. Bebie menekankan perlunya pembuatan jalur kiri atau jalur umum untuk memisahkan kendaraan berat dan kendaraan umum guna mengurangi risiko kecelakaan.
“Kami sangat menyesalkan kejadian kecelakaan ini yang menewaskan warga kita. Ini seharusnya bisa dihindari jika perusahaan dan karyawannya, termasuk sopir dan operator, mematuhi SOP yang ada,” ujar Bebie, Jumat (19/07/2024). Menurutnya, meskipun musibah tidak bisa dihindari, perusahaan perlu melakukan langkah preventif seperti implementasi Job Safety Analysis (JSA) dan penataan ulang aturan jalur.
Bebie mengusulkan agar perusahaan-perusahaan yang menggunakan jalur hauling, seperti PT Borneo Prima, mengadopsi aturan serupa dengan perusahaan lain seperti PT Adaro dan PT MGM yang telah menerapkan jalur umum untuk keselamatan bersama. "Perusahaan lain bisa, mengapa PT Borneo Prima tidak? Jalur hauling ini sudah banyak menelan korban jiwa," tegasnya.
Selain itu, Bebie juga menyoroti perlunya penegakan aturan kecepatan yang ketat bagi sopir dan operator di jalur tersebut, terutama saat melintasi area perkampungan. “Walaupun rambu-rambu kecepatan 20 km/jam telah dipasang, faktanya banyak yang melanggar dan mengemudikan kendaraan dengan kecepatan 50 hingga 60 km/jam. Ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Terkait masalah debu yang dihasilkan oleh truk hauling, Bebie meminta agar perusahaan menggunakan unit yang memenuhi standar tambang dan melakukan penyiraman jalan secara rutin. “Debu yang bertebaran tidak hanya mengganggu jarak pandang pengemudi, tetapi juga berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Dengan seruan tersebut, Bebie berharap agar perusahaan-perusahaan yang beroperasi di jalur tersebut dapat lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan masyarakat serta mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.