Sampit (ANTARA) - Puluhan guru jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengikuti workshop pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (PembaTIK) yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.

“Kegiatan ini kami gelar agar guru-guru tidak terpaku pada pembelajaran konvensional lagi dengan menggunakan buku teks, karena kita tau sekarang sudah era digital ditambah adanya Kurikulum Merdeka Belajar (KMB),” kata Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Senin.

Workshop tersebut dilaksanakan di salah satu aula hotel di Kota Sampit. Peserta pada kegiatan ini mencapai 43 orang yang terdiri atas dua guru utusan dari masing-masing kecamatan, perwakilan KKKS, Komunitas Belajar (Kombel) antar sekolah dan guru penggerak jenjang SD.

Irfansyah menjelaskan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus mendorong dan memfasilitasi transformasi digital dalam pembelajaran dan manajemen satuan pendidikan melalui berbagai platform digital serta program pengembangan kapasitas guru agar lebih melek digital.

“Kami berharap kedepannya tidak ada lagi guru yang gaptek (gagap teknologi), guru harus bisa menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan untuk membangkitkan literasi berbasis digital, tidak lagi secara manual,” ujarnya.

Teknologi digital menjadi salah satu faktor penting dalam mengakselerasi transformasi pendidikan Indonesia. Hal ini sejalan dengan penerapan KMB yang mendorong guru agar lebih inovatif dan kreatif dalam memberikan pembelajaran sesuai lingkungan atau kearifan lokal masing-masing.

Dengan memanfaatkan teknologi digital para guru bisa lebih mudah dalam mencari ide atau inspirasi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran yang inovatif. Selain itu, para guru juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam pembelajaran karena anak-anak zaman sekarang sudah akrab dengan TIK.

“Kita tau sekarang banyak content creator (pembuat konten), mungkin dengan cara seperti itu maka anak-anak bisa lebih mudah dalam menyerap pembelajaran dan pengetahuan mereka bisa lebih berkembang,” demikian Irfansyah.

Dalam kegiatan ini Disdik Kotim menghadirkan narasumber yang dinilai cukup kompeten dalam bidang TIK, yakni guru dari SMKN 1 Teluk Sampit Burhanudin. 

Baca juga: Polres Kotim bersinergi dengan awak media melawan hoaks

Burhanudin menuturkan, Kemendikbud Ristek memang memiliki program terkait kegiatan PembaTIK yang mengajarkan para guru tentang TIK untuk menunjang pembelajaran kepada peserta didik. 

Salah satu materi yang disampaikan pada kegiatan ini adalah tentang Quizizz, yakni platform pembelajaran yang menawarkan berbagai alat untuk membuat kelas menjadi menyenangkan, menarik, dan interaktif.

“Pemanfaatan platform Quizizz ini tidak hanya untuk membantu guru tapi juga peserta didik melalui metode pembelajaran yang lebih menarik dengan harapan hasilnya yang dicapai bisa lebih optimal dibanding cara yang biasa dilakukan,” jelasnya.

Ia menambahkan, secara umum pengetahuan guru atau tenaga kependidikan di Kotim terhadap TIK sudah cukup bagus, namun perlu pemanfaatan yang lebih banyak. 

Bukan sekadar cukup tau, tapi guru harus bisa lebih mengeksplorasi kemampuannya, sehingga melalui workshop ini diharapkan dapat menggerakkan para guru agar lebih aktif dalam pemanfaatan TIK di sekolah masing-masing.

Seorang peserta workshop, Rini Marlinawati mengaku mendapat banyak manfaat dari workshop PembaTIK yang digelar Disdik Kotim. 

Menurutnya, sudah seharusnya sebagai tenaga pendidik melek terhadap teknologi, karena dengan memanfaatkan teknologi bisa memudahkan dalam melaksanakan pembelajaran dan tak perlu lagi menggunakan banyak buku.

“Dengan teknologi digital kita tidak terlalu capek dengan membawa banyak buku, cukup menggunakan laptop atau handphone, sehingga anak-anak pun bisa lebih fokus dalam menerima materi yang diberikan,” ucap Kepala SDN 2 Mentaya Seberang ini.

Ia meneruskan, materi yang diterima melalui workshop ini diharapkan tak berhenti pada peserta saja tapi bisa diimbaskan kepada guru di sekolah masing-masing. Ia juga berharap kegiatan semacam ini digelar secara berkelanjutan agar seluruh guru di Kotim dapat menguasai TIK.

Baca juga: Disdik Kotim dorong guru agar lebih inovatif

Baca juga: BKSDA evakuasi lutung tersengat listrik saat masuk permukiman di Sampit

Baca juga: Tidak terbukti korupsi, mantan Kadishub Kotim tegaskan keadilan masih ada


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024