Sampit (ANTARA) - Polres Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memperkuat sinergisitas dengan awak media untuk melawan maraknya berita hoaks, khususnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
“Kegiatan ini merupakan upaya kami untuk memperkuat sinergi dengan awak media, sesuai tagline-nya yaitu untuk menyerap aspirasi mencari solusi,” kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain di Sampit, Minggu malam.
Hal ini ia sampaikan pada acara night coffee di salah satu kafe di Kota Sampit. Acara tersebut melibatkan puluhan media massa yang ada di Kotim, baik media cetak, online dan elektronik.
Acara tersebut sekaligus sebagai momentum untuk perkenalan jajaran Polres Kotim dengan awak media setempat, karena diketahui belum lama dilaksanakan mutasi jabatan di jajaran Polri, termasuk di lingkungan Polres Kotim.
AKBP Resky Maulana Zulkarnain sendiri merupakan kapolres yang baru menjabat di Kotim kurang dari seminggu. Ia menggantikan AKBP Sarpani yang mendapat promosi jabatan menjadi Kabag Dalpers RO SDM Polda Sumatera Selatan.
Sesuai tema menyerap aspirasi mencari solusi, Resky menjelaskan melalui kegiatan ini pihaknya ingin menganalisa dan bertukar pikiran dengan para insan pers terkait hal-hal yang diinginkan atau diperlukan agar sinergisitas antara kedua belah pihak berjalan baik kedepannya.
“Kami dari Polres Kotim mendukung transparansi informasi, namun di sisi lain jangan sampai kita telanjang. Artinya, dalam penyampaian informasi atau pemberitaan ada hal-hal yang harus kita filter,” tuturnya.
Pria yang sebelumnya menjabat Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Kalteng ini melanjutkan, insan pers merupakan mitra strategis Polres Kotim dalam pemberitaan, khususnya terkait hal-hal yang membantu menjaga situasi aman dan damai, serta terlepas dari hoaks.
Baca juga: Disdik Kotim dorong guru agar lebih inovatif
Terlebih di era teknologi informasi semakin berkembang, media sosial dan citizen journalism sudah sangat masif, apabila suatu informasi terkait kejadian dan isu lainnya disebar tidak sesuai fakta dan tanpa konfirmasi kepada pihak terkait, maka dapat berpotensi menjadi ‘bola liar’ yang dapat memecah belah persatuan dan kedamaian masyarakat.
Dalam kondisi tersebutlah peran media massa sangat diperlukan untuk menyaring dan mengimbangi berita-berita hoaks dengan berita yang objektif dan sesuai fakta.
“Terutama untuk filter berita-berita yang memecah belah persatuan, memecah belah masyarakat dan terpolarisasi, sehingga peran media inilah yang kami butuhkan untuk memberitakan hal-hal yang objektif dan menyampaikan kejadian sebenarnya sesuai fakta,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotim Siti Fauziah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Polres Kotim yang berinisiatif menggelar pertemuan untuk memperkuat sinergisitas kedua belah pihak.
“Semoga dengan pertemuan ini sinergisitas antara media dengan kepolisian, khususnya dalam rangka menjelang Pilkada bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Ia pun menyatakan, bahwa PWI Kotim siap mendukung pihak kepolisian dalam menjaga situasi kamtibmas di Kotim yang aman dan damai, khususnya dalam bidang pemberitaan.
Ia pun berpesan kepada masing-masing media yang tergabung di PWI Kotim agar tidak hanya membantu menyaring berita hoaks, tapi juga menyajikan berita yang bisa mengedukasi masyarakat.
Acara silaturahim ditutup dengan deklarasi bersama PWI Kotim dan Polres Kotim untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi, khususnya untuk mengawal dan menyukseskan Pilkada serentak 2024 yang aman, damai dan adil.
Baca juga: BKSDA evakuasi lutung tersengat listrik saat masuk permukiman di Sampit
Baca juga: Tidak terbukti korupsi, mantan Kadishub Kotim tegaskan keadilan masih ada
Baca juga: Peringati 10 Muharram, 10.000 bubur asyura dibagikan ke warga Sampit