Palangka Raya (ANTARA) - Diduga akibat korsleting listrik, satu buah bangun bengkel di Jalan Bukit Keminting, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, rata dengan tanah usai dilahap si jago merah, Selasa (23/7) sekitar pukul 06.26 WIB.
"Saya waktu kejadian sedang tidur dan terbangun melihat api sudah menyala dari bagian samping bengkel," kata penjaga bengkel, Ipul di Palangka Raya.
Usai terbangun, dirinya berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) tetapi api tidak padam dan api berkobar semakin tinggi.
Kemudian dirinya meminta pertolongan warga sekitar dengan sembari berusaha menyelamatkan sekitar 22 sepeda motor milik pelanggannya yang ada di bengkel.
"Habis semua pak, sepeda motor yang berhasil diselamatkan itu hanya dua unit saja pak, yang lainnya semua habis terbakar pak," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendali, Komunikasi dan Penyelamatan Disdamkarmat Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 06.45 WIB.
Proses pemadaman cukup memakan waktu akibat bangunan bengkel terbuat dari kayu serta terdapat barang-barang yang mudah terbakar di dalam bengkel.
"Apalagi terdapat banyak sepeda motor sehingga api semakin merajalela dan meratakan bengkel dengan tanah," ujarnya.
Dari pemeriksaan sementara, api diduga muncul akibat korsleting listrik dari stop kontak yang terhubung dengan satu unit lemari pendingin di bagian belakang bengkel.
Namun pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya kebakaran, sementara berdasarkan data awal pemilik bengkel mengalami kerugian sekitar Rp 500 juta.
"Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan semoga para pemilik bengkel dapat meningkatkan sistem keamanan dan pemadam kebakaran untuk mencegah kerugian yang lebih besar," demikian Sucipto.
"Saya waktu kejadian sedang tidur dan terbangun melihat api sudah menyala dari bagian samping bengkel," kata penjaga bengkel, Ipul di Palangka Raya.
Usai terbangun, dirinya berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) tetapi api tidak padam dan api berkobar semakin tinggi.
Kemudian dirinya meminta pertolongan warga sekitar dengan sembari berusaha menyelamatkan sekitar 22 sepeda motor milik pelanggannya yang ada di bengkel.
"Habis semua pak, sepeda motor yang berhasil diselamatkan itu hanya dua unit saja pak, yang lainnya semua habis terbakar pak," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendali, Komunikasi dan Penyelamatan Disdamkarmat Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 06.45 WIB.
Proses pemadaman cukup memakan waktu akibat bangunan bengkel terbuat dari kayu serta terdapat barang-barang yang mudah terbakar di dalam bengkel.
"Apalagi terdapat banyak sepeda motor sehingga api semakin merajalela dan meratakan bengkel dengan tanah," ujarnya.
Dari pemeriksaan sementara, api diduga muncul akibat korsleting listrik dari stop kontak yang terhubung dengan satu unit lemari pendingin di bagian belakang bengkel.
Namun pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya kebakaran, sementara berdasarkan data awal pemilik bengkel mengalami kerugian sekitar Rp 500 juta.
"Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan semoga para pemilik bengkel dapat meningkatkan sistem keamanan dan pemadam kebakaran untuk mencegah kerugian yang lebih besar," demikian Sucipto.