Kuala Kurun (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Herson B Aden meminta seluruh pihak agar saling bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
 
"Semua pihak yang saya maksud baik itu pemerintah, TNI, Polri, relawan, masyarakat, dan pihak terkait lainnya," ucapnya usai apel gelar pasukan dan sarana prasarana mengantisipasi karhutla di Kuala Kurun, Senin.
 
Dia mengingatkan seluruh pemangku kepentingan, komunikasi yang efektif adalah kunci dalam mengatasi terjadinya bencana karhutla di kabupaten bermoto 'Habangkalan Penyang Karuhei Tatau'.
 
Gumas, tutur dia, telah menetapkan status siaga terkait karhutla sejak awal Agustus 2024 hingga akhir September 2024. Penetapan status siaga tersebut seiring kondisi cuaca di kabupaten setempat yang memasuki musim kemarau.
 
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Gumas memasuki puncak musim kemarau pada Agustus 2024. Berdasarkan data jumlah hotspot atau titik panas di kabupaten setempat, dalam tujuh bulan terakhir menunjukkan jumlah hingga 136 titik panas dengan luas terbakar 68 hektare.
 
Apel yang dilaksanakan hari ini hendaknya bukan sekedar seremoni, tetapi harus bisa menjadi sarana untuk mengevaluasi kesiapan alat, perangkat dan personil, untuk menghadapi dan mengantisipasi potensi eskalasi kejadian dan dampak dari karhutla yang diprediksi akan terjadi dalam minggu-minggu ke depan hingga akhir September nanti.

Baca juga: Paskibraka Gunung Mas jalani pusdiklat sistem Desa Bahagia
 
Yang menjadi prioritas utama adalah melakukan pencegahan sedini mungkin supaya tidak terjadi karhutla. Namun jika terjadi, maka dalam antisipasi karhutla adalah saat kebakaran baru terjadi, belum menjalar dan berdampak pada daerah yang luas. 
 
"Satgas harus sesegera mungkin melakukan pemadaman, karena jika eskalasi daerah terdampak sudah meluas maka upaya pemadaman akan sangat sulit. Ini jangan sampai terjadi," tegasnya.
 
Dalam upaya pencegahan dan meminimalisir kejadian bencana karhutla, Herson berharap pemangku kepentingan terkait melaksanakan sosialisasi dan edukasi bahaya bencana karhutla, patroli rutin, pemetaan wilayah rawan karhutla, serta mendirikan pos komando di wilayah rawan karhutla.
 
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gumas, Champili menyampaikan saat ini posko siaga karhutla telah dan akan didirikan di sejumlah kecamatan yakni di Mihing Raya, Kurun, Tewah, Rungan, dan Manuhing. 
 
"Posko terdiri dari berbagai pihak, baik itu di tingkat kabupaten maupun provinsi," demikian Champili.

Baca juga: Legislator Gumas minta pemkab bangun asrama pelajar

Baca juga: Realisasi PIN Polio putaran pertama di Gumas lampaui target

Baca juga: Gumas tetapkan status siaga karhutla hadapi kemarau

Pewarta : Chandra
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024