Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Khemal Nasery mengajak sekaligus meminta seluruh lapisan masyarakat di wilayah setempat, agar dapat menyambut pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 dengan sukacita.
"Namanya juga pesta demokrasi, ya harus dirayakan dengan selayaknya suatu pesta yang berlangsung dengan gembira dan sukacita," katanya di Palangka Raya, Senin.
Legislator Palangka Raya itu mengatakan bahwa adanya suatu perbedaan pilihan dan pendapat, seharusnya menjadi warna tersendiri dalam pesta demokrasi. Namun jangan sampai adanya perbedaan-perbedaan tersebut justru menjadi sumbu bagi masyarakat untuk saling bertikai hingga memutus tali persahabatan.
"Siapa pun yang terpilih nanti menjadi Wali Kota nya Palangka Raya, artinya milik semua atau bersama, tidak ada wali kota milik pribadi atau milik salah satu kenapa," ucapnya.
Untuk itu, Khemal menekankan pentingnya dalam menjaga persatuan dan kesatuan antar masyarakat selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
Dirinya juga menekankan seluruh masyarakat jangan mudah terprovokasi terhadap isu-isu yang berkembang, baik di media sosial serta media massa.
"Kalau bisa itu dikonfirmasi dulu kepada sumber yang disebutkan dalam suatu informasi, ini sudah benar apa memang hoaks atau berita bohong," ujarnya.
Politisi partai Golkar ini mengungkapkan, bahwa informasi hoaks sangat berdampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat, tak sedikit pertikaian antar masyarakat yang diakibatkan oleh berita hoaks.
Dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat, agar dapat bersama-sama menangkal beredarnya berita hoaks dengan menyaring informasi sebelum menyebarkan kembali ke khalayak luas.
"Intinya jangan sampai ada pertikaian selama pesta demokrasi ini, mari kita bersama-sama menjaga agar dalam pemilihan kepala daerah ini bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas," demikian Khemal Nasery.
"Namanya juga pesta demokrasi, ya harus dirayakan dengan selayaknya suatu pesta yang berlangsung dengan gembira dan sukacita," katanya di Palangka Raya, Senin.
Legislator Palangka Raya itu mengatakan bahwa adanya suatu perbedaan pilihan dan pendapat, seharusnya menjadi warna tersendiri dalam pesta demokrasi. Namun jangan sampai adanya perbedaan-perbedaan tersebut justru menjadi sumbu bagi masyarakat untuk saling bertikai hingga memutus tali persahabatan.
"Siapa pun yang terpilih nanti menjadi Wali Kota nya Palangka Raya, artinya milik semua atau bersama, tidak ada wali kota milik pribadi atau milik salah satu kenapa," ucapnya.
Untuk itu, Khemal menekankan pentingnya dalam menjaga persatuan dan kesatuan antar masyarakat selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
Dirinya juga menekankan seluruh masyarakat jangan mudah terprovokasi terhadap isu-isu yang berkembang, baik di media sosial serta media massa.
"Kalau bisa itu dikonfirmasi dulu kepada sumber yang disebutkan dalam suatu informasi, ini sudah benar apa memang hoaks atau berita bohong," ujarnya.
Politisi partai Golkar ini mengungkapkan, bahwa informasi hoaks sangat berdampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat, tak sedikit pertikaian antar masyarakat yang diakibatkan oleh berita hoaks.
Dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat, agar dapat bersama-sama menangkal beredarnya berita hoaks dengan menyaring informasi sebelum menyebarkan kembali ke khalayak luas.
"Intinya jangan sampai ada pertikaian selama pesta demokrasi ini, mari kita bersama-sama menjaga agar dalam pemilihan kepala daerah ini bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas," demikian Khemal Nasery.