Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Siswandi mengingatkan sekaligus menekankan bahwa pelatihan keterampilan bagi generasi muda, khususnya dalam menghadapi dunia kerja usai menyelesaikan pendidikannya, sangat penting untuk rutin dilaksanakan.
"Karena memang fase transisi dari dunia pendidikan menuju dunia kerja semakin menghadapi berbagai tantangan berat," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dirinya menjelaskan, bahwa saat ini lulusan sekolah ataupun perguruan tinggi tidak hanya dituntut untuk mengandalkan ilmu sesuai latar belakang pendidikan, akan tetapi yang bersangkutan juga harus bisa mengembangkan kemampuan lain supaya tidak kalah dalam dunia kerja.
Hal ini dikarenakan tak sedikit perusahaan-perusahaan yang dalam merekrut pegawai baru mengutamakan keterampilan selain nilai dari ijazah sang pelamar.
"Dari pendidikan di sekolah ataupun perguruan tinggi, maka setelah lulus mereka ini harus siap dari berbagai sisi karena menjadi kesiapan untuk memasuki pasar kerja," kata Siswandi.
Legislator Kalteng itu pun mengharapkan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, terus melakukan pengembangan kurikulum berbasis keterampilan, lembaga pendidikan harus lebih fokus pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, termasuk keterampilan teknis, keterampilan digital, dan keterampilan interpersonal.
Baca juga: DPRD minta masyarakat Kalteng tahan diri memanen TBS
Tuntutan inilah yang mestinya menjadi dorongan untuk pemerintah untuk menginovasikan kegiatan pendidikan sebagai bagian dari membentuk sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.
"Supaya ini menjadi perhatian bersama, karena kita pahami lulusan harus bersaing dalam pasar yang lebih kompetitif dan sering kali harus mengembangkan keterampilan," ujarnya.
Politikus Partai Demokrat ini menegaskan, langkah seperti itu perlu dilakukan karena sekarang ini cukup banyak banyak lulusan sekolah dan universitas tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini disebabkan oleh kurikulum yang belum sepenuhnya disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja di Indonesia.
"Akibat tidak memiliki kemampuan khusus membuat lulusan sering kali kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka. Karena itu menghadapi hal tersebut harus memperkuat sisi pendidikan," demikian Siswandi.
Baca juga: Mayoritas diisi wajah baru, pelantikan anggota DPRD Kalteng dilaksanakan 28 Agustus 2024
Baca juga: Pemda se-Kalteng diminta lebih komit berantas mafia tanah
Baca juga: Legislator Kalteng minta empat Pj Bupati baru lebih optimal sukseskan pilkada
"Karena memang fase transisi dari dunia pendidikan menuju dunia kerja semakin menghadapi berbagai tantangan berat," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dirinya menjelaskan, bahwa saat ini lulusan sekolah ataupun perguruan tinggi tidak hanya dituntut untuk mengandalkan ilmu sesuai latar belakang pendidikan, akan tetapi yang bersangkutan juga harus bisa mengembangkan kemampuan lain supaya tidak kalah dalam dunia kerja.
Hal ini dikarenakan tak sedikit perusahaan-perusahaan yang dalam merekrut pegawai baru mengutamakan keterampilan selain nilai dari ijazah sang pelamar.
"Dari pendidikan di sekolah ataupun perguruan tinggi, maka setelah lulus mereka ini harus siap dari berbagai sisi karena menjadi kesiapan untuk memasuki pasar kerja," kata Siswandi.
Legislator Kalteng itu pun mengharapkan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, terus melakukan pengembangan kurikulum berbasis keterampilan, lembaga pendidikan harus lebih fokus pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, termasuk keterampilan teknis, keterampilan digital, dan keterampilan interpersonal.
Baca juga: DPRD minta masyarakat Kalteng tahan diri memanen TBS
Tuntutan inilah yang mestinya menjadi dorongan untuk pemerintah untuk menginovasikan kegiatan pendidikan sebagai bagian dari membentuk sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.
"Supaya ini menjadi perhatian bersama, karena kita pahami lulusan harus bersaing dalam pasar yang lebih kompetitif dan sering kali harus mengembangkan keterampilan," ujarnya.
Politikus Partai Demokrat ini menegaskan, langkah seperti itu perlu dilakukan karena sekarang ini cukup banyak banyak lulusan sekolah dan universitas tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini disebabkan oleh kurikulum yang belum sepenuhnya disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja di Indonesia.
"Akibat tidak memiliki kemampuan khusus membuat lulusan sering kali kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka. Karena itu menghadapi hal tersebut harus memperkuat sisi pendidikan," demikian Siswandi.
Baca juga: Mayoritas diisi wajah baru, pelantikan anggota DPRD Kalteng dilaksanakan 28 Agustus 2024
Baca juga: Pemda se-Kalteng diminta lebih komit berantas mafia tanah
Baca juga: Legislator Kalteng minta empat Pj Bupati baru lebih optimal sukseskan pilkada