Muara Teweh (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Jufriansyah dan Dinas Penanaman Moda dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat melakukan kaji tiru penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Yogyakarta.
"Kaji tiru itu terkait tahun ini Pemkab Barito Utara membangun MPP, guna meningkatkan pelayanan perizinan dan kemudahan bagi masyarakat," kata Jufriansyah di Muara Teweh, Sabtu.
Kunjungan itu disambut Staf Ahli Bidang Administrasi Umum Wali Kota Yogyakarta Hari Wahyudi didampingi Budi Santosa selaku Kepala DPMPTSP Kota setempat pada Kamis (29/8).
Menurut Jufriansyah kaji tiru dimaksud untuk mengetahui regulasi yang disusun serta standar operasional prosedur yang diterapkan agar pelayanan publik terpadu satu pintu dapat berjalan efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami karena sebagai dasar dan acuan nantinya dalam pembangunan MPP sehingga ketika nanti sudah dibuka dapat menciptakan pelayanan publik terpadu satu pintu yang maksimal dan berkualitas," ucap Jufriansyah.
Dalam kaji tiru dipaparkan tentang MPP Kota Yogyakarta yang disampaikan oleh Kepala DPMPTSP Kota Yogyakarta Budi Santosa.
"MPP adalah langkah inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Dengan integrasi berbagai layanan dan fasilitas yang disediakan, diharapkan bahwa inisiatif ini akan menjadi contoh yang inspiratif bagi daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik," jelas Budi.
MPP Yogyakarta juga menyediakan berbagai fasilitas seperti working space, playground, ruang baca atau perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat.
"MPP telah mengintegrasikan 103 pelayanan yang terdiri dari 98 pelayanan perizinan dan non perizinan serta 95 layanan non perizinan dari lembaga vertikal," kata Budi.
"Kaji tiru itu terkait tahun ini Pemkab Barito Utara membangun MPP, guna meningkatkan pelayanan perizinan dan kemudahan bagi masyarakat," kata Jufriansyah di Muara Teweh, Sabtu.
Kunjungan itu disambut Staf Ahli Bidang Administrasi Umum Wali Kota Yogyakarta Hari Wahyudi didampingi Budi Santosa selaku Kepala DPMPTSP Kota setempat pada Kamis (29/8).
Menurut Jufriansyah kaji tiru dimaksud untuk mengetahui regulasi yang disusun serta standar operasional prosedur yang diterapkan agar pelayanan publik terpadu satu pintu dapat berjalan efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami karena sebagai dasar dan acuan nantinya dalam pembangunan MPP sehingga ketika nanti sudah dibuka dapat menciptakan pelayanan publik terpadu satu pintu yang maksimal dan berkualitas," ucap Jufriansyah.
Dalam kaji tiru dipaparkan tentang MPP Kota Yogyakarta yang disampaikan oleh Kepala DPMPTSP Kota Yogyakarta Budi Santosa.
"MPP adalah langkah inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Dengan integrasi berbagai layanan dan fasilitas yang disediakan, diharapkan bahwa inisiatif ini akan menjadi contoh yang inspiratif bagi daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik," jelas Budi.
MPP Yogyakarta juga menyediakan berbagai fasilitas seperti working space, playground, ruang baca atau perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat.
"MPP telah mengintegrasikan 103 pelayanan yang terdiri dari 98 pelayanan perizinan dan non perizinan serta 95 layanan non perizinan dari lembaga vertikal," kata Budi.