Sampit (ANTARA) - Harga daging ayam potong atau ayam boiler di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mulai mengalami kenaikan menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, selisih harganya sudah Rp4000 per kilogram.
"Harga ayam tiga hari ini mulai naik, sebelumnya masih di kisaran Rp34 ribu sekarang sudah Rp38 ribu per kilogram," kata salah seorang pedagang daging ayam potong eceran di Pusat Ikan Mentaya (PIM) Sriyani di Sampit, Sabtu.
Ia menambahkan, meski harga sedang baik tapi aktivitas jual beli masih normal. Selama stok ayam masih aman, warga Sampit umumnya masih ada yang membeli. Kenaikan harga saat ini pun masih terbilang rendah, pasalnya harga ayam di Sampit pernah mencapai Rp60 ribu per kilogram. Sehingga kenaikan harga sementara ini tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Kalau pembeli masih ada saja, terutama orang yang punya warung makan. Walaupun mereka mengeluh juga ketika harga naik," ujarnya.
Kenaikan harga juga dialami pedagang ayam lainnya, Lily walaupun untuk harga yang ia jual lebih murah dikarenakan biasanya ia membeli ayam dalam jumlah besar atau borongan lalu dijual kembali ke pedagang eceran.
Lily menyebutkan, harga ayam potong di lapaknya dalam dua hari terakhir di angka Rp31 ribu per kilogram, sedangkan sepekan yang lalu harganya Rp27 ribu - Rp29 ribu per kilogram.
"Harganya naik bertahap, per Rp2000. Untuk pasokan sebenarnya aman sana, tapi memang dari pemasok harganya sudah naik," sebutnya.
Lily menyebutkan, kenaikan harga menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW sudah biasa terjadi, sebab permintaan ayam potong pada momentum tersebut meningkat. Tak sedikit umat Islam yang merayakan Maulid dengan menggelar acara syukuran dan semacamnya.
"Namun biasanya kondisi seperti ini tidak bertahan lama, setelah Peringatan Maulid berlalu harga akan kembali normal," demikian Lily.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim Sepnita menyampaikan fluktuasi harga ayam potong di Kota Sampit memang sangat dipengaruhi pasokan dari Banjarmasin.
Baca juga: Harga emas 999 di Sampit stabil di Rp1,250 juta per gram
Selama ini ayam potong memang kebanyakan dipasok dari luar daerah, sedangkan dari peternak lokal sangat sedikit. Pasalnya, harga pakan ternak yang mahal menjadi salah satu kendala perkembangan ternak ayam di Kotim.
Kondisi serupa terjadi di sejumlah kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membangun pabrik pakan ternak yang berlokasi di Kecamatan Parenggean, Kotim.
Untuk itu, dengan dibangunnya pabrik pakan ternak ini para peternak lokal bisa mendapat pakan dengan harga lebih murah, sehingga diharapkan menjadi motivasi untuk mengembangkan usaha peternakan ayam. Di mana pembangunan pabrik pakan ternak tersebut saat ini masih berjalan dan ditargetkan mulai beroperasi pada Oktober 2024.
"Apabila peternakan ayam bisa berkembang harapannya kita tidak perlu lagi memasok ayam dari luar daerah. Harganya pun diharapkan bisa lebih murah karena jarak distribusinya lebih dekat," demikian Sepnita.
Baca juga: Disdik Kotim berikan uang pembinaan bagi pelajar berprestasi di O2SN
Baca juga: Bupati berharap tahun depan Airbus A320 bisa mendarat di Sampit
Baca juga: DBH sawit Kotim dimanfaatkan untuk peningkatan infrastruktur
"Harga ayam tiga hari ini mulai naik, sebelumnya masih di kisaran Rp34 ribu sekarang sudah Rp38 ribu per kilogram," kata salah seorang pedagang daging ayam potong eceran di Pusat Ikan Mentaya (PIM) Sriyani di Sampit, Sabtu.
Ia menambahkan, meski harga sedang baik tapi aktivitas jual beli masih normal. Selama stok ayam masih aman, warga Sampit umumnya masih ada yang membeli. Kenaikan harga saat ini pun masih terbilang rendah, pasalnya harga ayam di Sampit pernah mencapai Rp60 ribu per kilogram. Sehingga kenaikan harga sementara ini tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Kalau pembeli masih ada saja, terutama orang yang punya warung makan. Walaupun mereka mengeluh juga ketika harga naik," ujarnya.
Kenaikan harga juga dialami pedagang ayam lainnya, Lily walaupun untuk harga yang ia jual lebih murah dikarenakan biasanya ia membeli ayam dalam jumlah besar atau borongan lalu dijual kembali ke pedagang eceran.
Lily menyebutkan, harga ayam potong di lapaknya dalam dua hari terakhir di angka Rp31 ribu per kilogram, sedangkan sepekan yang lalu harganya Rp27 ribu - Rp29 ribu per kilogram.
"Harganya naik bertahap, per Rp2000. Untuk pasokan sebenarnya aman sana, tapi memang dari pemasok harganya sudah naik," sebutnya.
Lily menyebutkan, kenaikan harga menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW sudah biasa terjadi, sebab permintaan ayam potong pada momentum tersebut meningkat. Tak sedikit umat Islam yang merayakan Maulid dengan menggelar acara syukuran dan semacamnya.
"Namun biasanya kondisi seperti ini tidak bertahan lama, setelah Peringatan Maulid berlalu harga akan kembali normal," demikian Lily.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim Sepnita menyampaikan fluktuasi harga ayam potong di Kota Sampit memang sangat dipengaruhi pasokan dari Banjarmasin.
Baca juga: Harga emas 999 di Sampit stabil di Rp1,250 juta per gram
Selama ini ayam potong memang kebanyakan dipasok dari luar daerah, sedangkan dari peternak lokal sangat sedikit. Pasalnya, harga pakan ternak yang mahal menjadi salah satu kendala perkembangan ternak ayam di Kotim.
Kondisi serupa terjadi di sejumlah kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membangun pabrik pakan ternak yang berlokasi di Kecamatan Parenggean, Kotim.
Untuk itu, dengan dibangunnya pabrik pakan ternak ini para peternak lokal bisa mendapat pakan dengan harga lebih murah, sehingga diharapkan menjadi motivasi untuk mengembangkan usaha peternakan ayam. Di mana pembangunan pabrik pakan ternak tersebut saat ini masih berjalan dan ditargetkan mulai beroperasi pada Oktober 2024.
"Apabila peternakan ayam bisa berkembang harapannya kita tidak perlu lagi memasok ayam dari luar daerah. Harganya pun diharapkan bisa lebih murah karena jarak distribusinya lebih dekat," demikian Sepnita.
Baca juga: Disdik Kotim berikan uang pembinaan bagi pelajar berprestasi di O2SN
Baca juga: Bupati berharap tahun depan Airbus A320 bisa mendarat di Sampit
Baca juga: DBH sawit Kotim dimanfaatkan untuk peningkatan infrastruktur