Sampit (ANTARA) - Ketua Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) Kalimantan Tengah Halikinnor, memberikan bonus Rp52 juta bagi Kontingen Drumband Kalteng yang meraih medali emas pertama di cabang olahraga (drumband) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Bonus yang diberikan ini berbeda dengan bonus dari provinsi, kata Halikinnor saat acara penyambutan atlet drumband Kotim yang mewakili Kalteng pada PON XXI Aceh-Sumut, di Sampit, Kamis.
"Jadi, ini bonus pribadi dari saya sebagai bentuk apresiasi kepada para atlet yang berprestasi pada ajang PON tahun ini," tambahnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih para atlet drumband. Prestasi ini akan menjadi sejarah bagi Kontingen Kalteng, khususnya cabor drumband.
Hal yang lebih membanggakan adalah kontingen drumband yang mewakili Kalteng pada ajang PON kali ini adalah para atlet Kotim yang berhasil menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalteng, yakni Drum Corps Handep Mentaya Praja (DC HMP).
"Ini prestasi yang luar biasa, maka dari itu para atlet kita patut mendapat apresiasi. Ternyata atlet drumband kita bisa meraih medali emas dan sepengetahuan saya pada PON selama ini baru sekarang Kontingen kita meraih medali emas," tuturnya.
Atas prestasi tersebut pun, Ketua PDBI Kalteng ini akan mengusulkan bonus dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Gubernur. Sebab, keberangkatan DC HMP ini membawa nama provinsi di ajang nasional.
Dalam kesempatan itu, Halikinnor juga memuji pada atlet yang menurutnya bisa cepat beradaptasi di ajang PON dan tak gentar melawan kontingen dari daerah lain yang mungkin lebih berpengalaman.
Dirinya juga mengaitkan dengan pesan yang ia sampaikan saat pelepasan para atlet sebelum mengikuti PON, yakni cerita tentang singa. Meski dari segi ukuran gajah lebih besar dari singa, tapi gajah tetaplah mangsa bagi singa.
"Ternyata, kalian berhasil menerapkan ilmu itu. Kalian bisa buktikan dengan meraih medali emas, melawan kontingen dari daerah lain yang lebih tinggi dan besar, tapi kalian bisa mengalahkan mereka. Semangat itu harus kalian jaga terus," kata Halikinnor.
Ia menambahkan, hasil PON kali ini akan tetap menjadi bahan evaluasi kedepannya oleh pemerintah kabupaten maupun provinsi, di antaranya mempersiapkan atlet pengganti dan menjaring bibit atlet dari kalangan pelajar SMA agar bisa dibina lebih lanjut.
Walaupun, menurutnya kompetensi atlet drumband dari DC HMP Kotim selama ini sudah cukup baik dengan pernah berpartisipasi di ajang nasional hingga internasional, namun peningkatan kualitas SDM tetap harus dilakukan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelepasan Penyambutan Kontingen Drumband Kalteng Wim RK Benung menyampaikan keikutsertaan Kotim dalam kegiatan PON ini adalah yang kedua kalinya.
Pertama kali Kotim mengikuti PON XIV pada 2004 silam yang diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan. Kala itu, cabor drumband masih kategori cabor eksebisi dan Kotim berhasil meraih tiga perak dan satu perunggu.
Bupati dan Wakil Bupati Kotim berfoto bersama atlet dan pelatih drumband yang mewakili Kalteng pada ajang PON XXI, Kamis (19/9/2024). ANTARA/Devita Maulina.
Sementara pada PON XXI ini, atlet Kotim yang mewakili Kontingen Drumband Kalteng berhasil meraih satu emas, dua perak dan satu perunggu.
"Artinya ada peningkatan dari prestasi yang kita dapatkan dan ini juga satu-satunya medali emas yang diraih Kalteng pada ajang PON," sebutnya.
Wim menyatakan prestasi ini akan menjadi cambuk motivasi bagi pihaknya, untuk melakukan pembinaan yang lebih baik kepada para atlet dengan harapan pada ajang selanjutkan prestasi yang diraih bisa meningkat.
Rincian medali yang diraih Kontingen Drumband Kalteng pada PON XXI Aceh-Sumut antara lain, satu medali emas pada nomor Lomba Ketahanan dan Ketepatan Berbaris (LKKB) 8.000 meter campuran.
Dua medali perak untuk mata lomba LKKB Putra 6.000 meter dan LKKB Putri 4.000 meter. Lalu, satu medali perunggu pada nomor lomba LKKB Putra 8.000 meter.
Salah seorang atlet DC HMP Kotim, Rizky Prayoga mengaku senang sekaligus bangga bisa meraih medali emas, terlebih medali emas ini adalah yang pertama kali bagi Kalteng pada ajang PON.
"Apalagi perjuangan yang kami lalu sangat berat. LKKB ini adalah mata lomba terakhir, jadi kami harap-harap cemas bisa membawa pulang medali emas atau tidak. Alhamdulillah, bisa dapat," ujarnya.
Latihan keras mereka selama ini, khususnya sembilan bulan menjelang PON seolah terbayarkan dengan berhasil diraihnya medali emas. Terlebih adanya bonus dari bupati menambah kegembiraan mereka.
Walaupun, mereka belum dapat memenuhi target yang ditetapkan pemerintah daerah, yakni dua medali emas. Namun, yang penting perjuangan mereka telah maksimal, sehingga apapun hasil yang diraih itulah yang terbaik.
Berpartisipasi dalam ajang PON pun memberikan pengalaman dan pelajaran baru sekaligus motivasi bagi mereka untuk lebih banyak berlatih untuk menghadapi persaingan yang lebih berat.
"Dukungan dari pemerintah daerah selama ini, khususnya Pemkab Kotim sudah cukup bagus. Cuma memang kami harus lebih banyak berlatih, untuk bisa menghadapi persaingan berat seperti pada PON kemarin," demikian Rizky.
Bonus yang diberikan ini berbeda dengan bonus dari provinsi, kata Halikinnor saat acara penyambutan atlet drumband Kotim yang mewakili Kalteng pada PON XXI Aceh-Sumut, di Sampit, Kamis.
"Jadi, ini bonus pribadi dari saya sebagai bentuk apresiasi kepada para atlet yang berprestasi pada ajang PON tahun ini," tambahnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih para atlet drumband. Prestasi ini akan menjadi sejarah bagi Kontingen Kalteng, khususnya cabor drumband.
Hal yang lebih membanggakan adalah kontingen drumband yang mewakili Kalteng pada ajang PON kali ini adalah para atlet Kotim yang berhasil menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalteng, yakni Drum Corps Handep Mentaya Praja (DC HMP).
"Ini prestasi yang luar biasa, maka dari itu para atlet kita patut mendapat apresiasi. Ternyata atlet drumband kita bisa meraih medali emas dan sepengetahuan saya pada PON selama ini baru sekarang Kontingen kita meraih medali emas," tuturnya.
Atas prestasi tersebut pun, Ketua PDBI Kalteng ini akan mengusulkan bonus dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Gubernur. Sebab, keberangkatan DC HMP ini membawa nama provinsi di ajang nasional.
Dalam kesempatan itu, Halikinnor juga memuji pada atlet yang menurutnya bisa cepat beradaptasi di ajang PON dan tak gentar melawan kontingen dari daerah lain yang mungkin lebih berpengalaman.
Dirinya juga mengaitkan dengan pesan yang ia sampaikan saat pelepasan para atlet sebelum mengikuti PON, yakni cerita tentang singa. Meski dari segi ukuran gajah lebih besar dari singa, tapi gajah tetaplah mangsa bagi singa.
"Ternyata, kalian berhasil menerapkan ilmu itu. Kalian bisa buktikan dengan meraih medali emas, melawan kontingen dari daerah lain yang lebih tinggi dan besar, tapi kalian bisa mengalahkan mereka. Semangat itu harus kalian jaga terus," kata Halikinnor.
Ia menambahkan, hasil PON kali ini akan tetap menjadi bahan evaluasi kedepannya oleh pemerintah kabupaten maupun provinsi, di antaranya mempersiapkan atlet pengganti dan menjaring bibit atlet dari kalangan pelajar SMA agar bisa dibina lebih lanjut.
Walaupun, menurutnya kompetensi atlet drumband dari DC HMP Kotim selama ini sudah cukup baik dengan pernah berpartisipasi di ajang nasional hingga internasional, namun peningkatan kualitas SDM tetap harus dilakukan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelepasan Penyambutan Kontingen Drumband Kalteng Wim RK Benung menyampaikan keikutsertaan Kotim dalam kegiatan PON ini adalah yang kedua kalinya.
Pertama kali Kotim mengikuti PON XIV pada 2004 silam yang diselenggarakan di Palembang, Sumatera Selatan. Kala itu, cabor drumband masih kategori cabor eksebisi dan Kotim berhasil meraih tiga perak dan satu perunggu.
Sementara pada PON XXI ini, atlet Kotim yang mewakili Kontingen Drumband Kalteng berhasil meraih satu emas, dua perak dan satu perunggu.
"Artinya ada peningkatan dari prestasi yang kita dapatkan dan ini juga satu-satunya medali emas yang diraih Kalteng pada ajang PON," sebutnya.
Wim menyatakan prestasi ini akan menjadi cambuk motivasi bagi pihaknya, untuk melakukan pembinaan yang lebih baik kepada para atlet dengan harapan pada ajang selanjutkan prestasi yang diraih bisa meningkat.
Rincian medali yang diraih Kontingen Drumband Kalteng pada PON XXI Aceh-Sumut antara lain, satu medali emas pada nomor Lomba Ketahanan dan Ketepatan Berbaris (LKKB) 8.000 meter campuran.
Dua medali perak untuk mata lomba LKKB Putra 6.000 meter dan LKKB Putri 4.000 meter. Lalu, satu medali perunggu pada nomor lomba LKKB Putra 8.000 meter.
Salah seorang atlet DC HMP Kotim, Rizky Prayoga mengaku senang sekaligus bangga bisa meraih medali emas, terlebih medali emas ini adalah yang pertama kali bagi Kalteng pada ajang PON.
"Apalagi perjuangan yang kami lalu sangat berat. LKKB ini adalah mata lomba terakhir, jadi kami harap-harap cemas bisa membawa pulang medali emas atau tidak. Alhamdulillah, bisa dapat," ujarnya.
Latihan keras mereka selama ini, khususnya sembilan bulan menjelang PON seolah terbayarkan dengan berhasil diraihnya medali emas. Terlebih adanya bonus dari bupati menambah kegembiraan mereka.
Walaupun, mereka belum dapat memenuhi target yang ditetapkan pemerintah daerah, yakni dua medali emas. Namun, yang penting perjuangan mereka telah maksimal, sehingga apapun hasil yang diraih itulah yang terbaik.
Berpartisipasi dalam ajang PON pun memberikan pengalaman dan pelajaran baru sekaligus motivasi bagi mereka untuk lebih banyak berlatih untuk menghadapi persaingan yang lebih berat.
"Dukungan dari pemerintah daerah selama ini, khususnya Pemkab Kotim sudah cukup bagus. Cuma memang kami harus lebih banyak berlatih, untuk bisa menghadapi persaingan berat seperti pada PON kemarin," demikian Rizky.