Sampit (ANTARA) - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah yang digelar di tiga zona berbeda menjadi momentum mempererat persatuan dan kebersamaan demi mewujudkan pembangunan yang lebih baik.
“Kami sengaja menggelar HUT Kotim zona utara, tengah dan selatan dengan harapan masyarakat bisa tahu kapan Hari Jadi Kotim dan bagaimana sejarah daerah kita terbentuk, sehingga semua merasa memiliki Kotim dan ikut serta dalam pembangunan,” kata Bupati Kotim Halikinnor di Tumbang Sangai, Rabu.
HUT Kotim diperingati setiap 7 Januari dan tahun ini kabupaten yang dijuluki Bumi Habaring Hurung itu telah memasuki usia 72 tahun.
Namun, ada yang berbeda dari peringatan HUT tahun 2025. Biasanya, perayaan dipusatkan di ibu kota kabupaten, yakni Kota Sampit, sedangkan kali ini acara digelar di tiga lokasi secara bersamaan.
Zona satu meliputi Kecamatan Telaga Antang, Antang Kalang, Bukit Santuai, Tualan Hulu, Parenggean dan Mentaya Hulu yang dipusatkan di Desa Tumbang Sangai Kecamatan Telaga Antang.
Zona dua meliputi Kecamatan Cempaga, Cempaga Hulu, Kota Besi, Telawang, Seranau dan Baamang yang dipusatkan di Desa Cempaka Mulia Barat Kecamatan Cempaga.
Zona tiga meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Dipusatkan di Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, dipimpin oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kotim Sanggul Lumban Gaol.
Halikinnor yang memimpin upacara di zona satu menjelaskan, acara peringatan HUT Kotim kali ini sengaja digelar di tiga lokasi berbeda yang mewakili seluruh wilayah setempat.
Tujuannya untuk mendekatkan dan mempererat persatuan masyarakat maupun pemerintah daerah dengan memanfaatkan momentum HUT Kotim.
“Terlebih, kita baru saja melaksanakan pesta demokrasi, baik itu Pilpres, Pileg, maupun Pilkada, sehingga diharapkan masyarakat kembali bersatu meski sebelumnya berbeda pilihan,” tuturnya.
Disamping itu, dengan mengajak masyarakat untuk ikut merayakan HUT Kotim diharapkan bisa memupuk rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah sehingga mendorong semangat untuk ikut serta dalam pembangunan daerah.
Hal ini sejalan dengan motto Kotim, yakni Habaring Hurung yang memiliki arti gotong royong. Sebab, dalam pembangunan daerah tidak hanya tanggung jawab pemerintah, namun perlu peran serta masyarakat.
Halikinnor pun mengapresiasi masyarakat, khususnya di zona satu, yang cukup antusias untuk turut merayakan HUT ke-72 Kotim. Terima kasih pun diucapkan kepada panitia, camat dan seluruh yang terlibat dalam pelaksanaan acara tersebut.
“Khususnya untuk zona satu ini luar biasa respons masyarakatnya, mereka kompak sehingga kegiatan yang dilaksanakan di kecamatan ini tidak kalah meriah dan mewah dengan di kota,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kotim Irawati yang memimpin peringatan HUT Kotim di zona dua menghaturkan rasa syukur dan bahagia karena Kotim bisa sampai pada usia yang ke-72.
Hari yang bersejarah bagi Kotim ini pun menjadi momentum untuk mengintrospeksi atas semua yang telah dilakukan, serta memacu semangat untuk terus berbenah dan memperbaiki baik dari segi pelayanan kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang selama ini turut andil dan mendukung pembangunan. Kami juga mohon maaf, karena tentu semasa kepemimpinan kami masih banyak kekurangan, baik dari segi pelayanan maupun pembangunan,” ucapnya.
Irawati mengakui, pada periode pertama kepemimpinan Harati, yakni Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati, program dan kegiatan yang dilaksanakan belum optimal.
Hal itu salah satunya dikarenakan masa jabatan yang semestinya lima tahun menjadi hanya empat tahun sehubungan dengan dilaksanakan Pilkada Serentak.
Namun, ia optimistis di periode kedua mereka bisa melakukan yang lebih baik dan bisa membawa Kotim lebih maju. Untuk mewujudkan itu ia pun meminta partisipasi masyarakat dalam mendukung program pembangunan pemerintah daerah.
“Mari kita eratkan persatuan untuk kita melanjutkan pembangunan demi Kotim yang lebih baik lagi,” demikian Irawati.
Koordinator acara di zona dua, Ramadansyah menyampaikan HUT ke 72 Kotim mengangkat tema eratkan persatuan lanjutkan pembangunan. Tema ini ditetapkan melalui surat keputusan Bupati Kotim, yang bertujuan untuk mempererat persatuan di Kotim.
“Kita tau bahwa Kotim yang terdiri oleh berbagai suku, agama dan golongan. Maka dari itu, pada HUT ke 72 ini kami mengajak masyarakat untuk bersatu, sebagaimana motto kita, Habaring Hurung, untuk membangun Kotim,” tuturnya.
Sejalan dengan itu, para pejabat daerah dan tamu undangan yang hadir dalam peringatan HUT Kotim diminta mengenakan pakaian adat Nusantara, baik itu adat Dayak, Banjar, Papua dan lainnya sebagai simbol persatuan di tengah perbedaan suku dan budaya.
Sesuai arahan bupati pula bahwa peringatan HUT ke-72 Kotim di kecamatan digelar tak kalah meriah dengan perayaan yang biasa dilaksanakan di ibukota kabupaten. Ramadan pun mengapresiasi para camat dan Forkopimcam yang bahu membahu mensukseskan acara itu.
Camat Cempaga Ady Candra mewakili masyarakat di wilayahnya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah karena memilih Kecamatan Cempaga sebagai salah satu tuan rumah peringatan HUT ke-72 Kotim.
Meski waktu persiapan tergolong singkat, yakni kurang lebih lima hari, namun dengan kerjasama dari TNI, Polri, Korwil Pendidikan, Kepala Puskesmas dan seluruh pemangku kepentingan setempat, sehingga acara bisa terlaksana dengan lancar.
“Sebagai tuan rumah tentunya kami ingin menampilkan yang terbaik. Alhamdulillah acara berlangsung dengan lancar, namun saya mengucapkan maaf apabila ada kekurangan.
Semoga Kotim maju terus, selalu berkembang dan tidak kalah dengan kabupaten lainnya serta tetap menjadi kabupaten terbaik di Kalteng,” demikian Ady Candra.
Baca juga: Buntut dugaan pungli, Kalapas Sampit dinonaktifkan
Baca juga: Kotim mulai terendam banjir, masyarakat diimbau waspada
Baca juga: Peringatan HUT Kotim digelar bersamaan di tiga lokasi