Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bersama Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkolaborasi memperkuat pemahaman guru PAUD mengenai makanan bergizi seimbang sebagai upaya konkret dalam pencegahan stunting.
“Hari ini kami menggelar Apresiasi Bunda PAUD dalam Penyajian Menu Makanan Sehat di satuan PAUD Kotim, yang mana ini merupakan salah satu upaya kita dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting,” kata Ketua Bunda PAUD Kotim Khairiah Halikinnor di Sampit, Kamis.
Apresiasi Bunda PAUD dalam Penyajian Menu Makanan Sehat dikemas dalam acara perlombaan penyajian makanan yang diikuti oleh 21 Pusat Kegiatan Gugus (PKG) PAUD yang ada di Kotim.
Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan konsumsi untuk pagi, siang dan malam yang cocok untuk anak-anak. Setiap kelompok dibatasi penggunaan anggaran di bawah Rp500 ribu, agar mendorong kreativitas mereka dalam menyediakan menu sederhana namun tetap cukup gizi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai sejauh mana pemahaman para guru PAUD terkait makanan sehat dan bergizi seimbang yang sesuai untuk anak-anak. Selanjutnya, diharapkan para guru PAUD bisa mengimbaskan pengetahuan tersebut kepada orang tua atau wali murid.
“Nantinya guru-guru PAUD ini bisa mensosialisasikan lagi ke bawah, kepada orang tua, wali ataupun anak murid itu sendiri, sehingga mereka bisa menyiapkan bekal yang bergizi untuk anak-anaknya. Dengan begitu kita harapkan generasi ke depan menjadi anak yang cerdas dan sehat,” ujar Khairiah.
Ia menambahkan, angka stunting di Kotim dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Contohnya pada 2023 lalu angka stunting Kotim berada di kisaran 35 persen, kemudian pada 2024 turun di kisaran 21 persen.
Baca juga: Pemkab Kotim tetap konsisten cegah korupsi meski WTP 11 kali
Hal ini menunjukkan hasil yang cukup baik dari kerja keras pemerintah daerah dan seluruh instansi maupun mitra dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
“Mudah-mudahan juga dengan adanya kegiatan seperti ini, sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting, maka kita dapat segera mencapai target nasional yaitu 14 persen,” pungkasnya.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdik Kotim, Legendaria Okta Bellary Nusaku, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut dari workshop penanganan stunting dan pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Kegiatan ini implementasi dari kegiatan kita minggu kemarin, workshop penanganan stunting, pemberian PMT untuk menangani stunting. Jadi dalam kegiatan ini kita lihat sejauh mana guru-guru kita ini bisa nanti memberi penjelasan kepada orang tuanya bahwa bekal anak yang sehat itu bagaimana,” jelasnya.
Legendaria menegaskan bahwa lomba ini adalah bentuk komitmen Disdik dalam penanganan stunting dan mendukung program pemerintah daerah bersama Bunda PAUD Kotim.
Selain itu, Disdik Kotim selalu menekankan kepada satuan PAUD maupun orang tua agar lebih memperhatikan bekal yang disiapkan untuk anak. Bekal anak tidak boleh lagi didominasi oleh jajanan yang tidak sehat, seperti makanan ringan yang tinggi gula dan garam.
Dalam lomba kali ini pun disesuaikan, meski menu disajikan dalam bentuk tumpeng, tetapi isinya sesuai untuk anak-anak PAUD, dengan memperhatikan takaran rasa yang tidak boleh terlalu asin atau terlalu manis.
“Kami dari Disdik juga memiliki komitmen kuat dalam mendukung penurunan stunting. Dalam hal ini khususnya kami dari Bidang PAUD dan PNF, memegang untuk anak-anak PAUD dengan berupaya memastikan asupan gizi terbaik bagi generasi penerus di Kotim,” demikian Legendaria.
Baca juga: Pemkab Kotim tetap berusaha optimal dalam penilaian Adipura
Baca juga: Pemkab Kotim gunakan Mbizmarket untuk pengadaan barang dan jasa
Baca juga: DPRD Kotim minta BPBD dirikan posko siaga di lokasi wisata
