Workshop literasi digital UMPR hadirkan influencer Gen Z

id umpr,palangka raya,kalimantan tengah

Workshop literasi digital UMPR hadirkan influencer Gen Z

Workshop literasi digital UMPR hadirkan influencer Gen Z (ANTARA/HO-UMPR)

Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksanaan workshop program pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilaksanakan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah, hadirkan influencer Gen Z.

"Acara yang bertempat di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah ini bertajuk 'Relatabilitas, Kepercayaan, dan Etika dalam Influencer Marketing Generasi Z'," kata Dosen Ilmu Komunikasi UMPR Nafa Aqla Islami SSos MA di Palangka Raya, Selasa.

Nafa yang juga pemateri pada workshop ini menyampaikan bagaimana arus informasi yang cepat menuntut masyarakat untuk lebih kritis dalam mengonsumsi konten, serta memahami faktor-faktor yang membentuk kepercayaan di ranah digital.

“Kekuatan influencer saat ini tidak hanya berasal dari jumlah pengikut, tetapi dari nilai yang mereka bangun, keaslian, konsistensi, dan etika. Itu sebabnya literasi digital menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki semua pengguna media sosial,” kata Nafa dalam sesi pengantar dan membuka ruang diskusi awal bagi peserta.

Setelah sesi pengantar, antusiasme peserta semakin meningkat saat Ebae Garuda, influencer Gen Z asal Kalimantan Tengah, mengambil alih panggung sebagai narasumber utama.

Dengan gaya komunikasinya yang santai dan mudah dipahami, Ebae membagikan pengalaman nyata di balik perjalanannya sebagai kreator digital.

Workshop literasi digital UMPR hadirkan influencer Gen Z (ANTARA/HO-UMPR)

Ia bercerita tentang proses membangun ciri khas konten, menjaga keaslian diri, hingga memahami bagaimana audiens Gen Z merespons pesan-pesan yang disampaikan.

“Bagi saya, menjadi influencer itu bukan tentang viral. Itu tentang berani jadi diri sendiri. Kalau konten kita jujur, orang bisa merasakannya. Mereka percaya bukan karena dipaksa, tetapi karena merasa dekat,” kata Ebae.

Ia juga menekankan bahwa konten memiliki dampak lebih besar dari yang terlihat.

“Apa pun yang kita unggah bisa membentuk cara orang berpikir. Itu sebabnya literasi media itu penting, agar kita tidak hanya membuat konten, tapi juga bertanggung jawab atasnya," katanya.

Workshop ini dihadiri oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi UMPR serta anggota komunitas film dari Palangka Raya. Suasana semakin hidup dengan banyaknya pertanyaan yang muncul, mulai dari strategi membangun personal branding, cara menghadapi komentar negatif, hingga bagaimana menjaga etika ketika berkolaborasi dengan brand.

Interaksi yang terjalin menjadikan workshop ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga ruang bertukar ide kreatif dan perspektif baru.

Kegiatan berlangsung dinamis, penuh energi khas Gen Z, sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang dunia influencer marketing yang kini menjadi bagian penting dari ekosistem komunikasi digital.

Melalui workshop ini, UMPR kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi muda yang cerdas, etis dan kritis dalam bermedia serta mendukung perkembangan kreator muda di Kalimantan Tengah.

Baca juga: Prodi S3 Pendidikan UMPR mulai buka penerimaan mahasiswa baru

Baca juga: Dosen FTLM UMPR latih mahasiswa produksi edukasi masyarakat lewat media

Baca juga: Dua penelitian dosen FISIPOL UMPR lolos presentasi internasional


Pewarta :
Uploader : Admin 3
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.