Palangka Raya (ANTARA) - Program Studi S3 Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Kalimantan Tengah, yang merupakan S3 Pendidikan pertama di PTS Kalimantan, mulai membuka penerimaan mahasiswa baru.
"Pendaftaran mahasiswa baru Program Doktor (S3) Pendidikan mulai 3 Desember 2025 hingga 1 Februari 2026, secara daring melalui link resmi https://s.id/fkipumpr," kata Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMPR Dr (Cand) Agung Riadin MPd di Palangka Raya, Selasa.
Dia menerangkan, penerimaan mahasiswa baru ini dilakukan usai pihaknya memperoleh Izin Pembukaan Program Studi Pendidikan Program Doktor berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 1036/B/O/2025 yang ditetapkan pada 17 November 2025.
Dia mengatakan, program doktoral ini menjadi program S3 Pendidikan pertama yang hadir di lingkungan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kalimantan, sebuah pencapaian strategis yang memperkuat posisi UMPR sebagai perguruan tinggi regional yang terus berkembang, adaptif, dan visioner.
"Saat ini banyak alumni UMPR, para pendidik, peneliti, serta profesional pendidikan dari berbagai daerah di Kalimantan yang menyampaikan minat untuk melanjutkan studi doktor di UMPR," katanya.
Hadirnya Program S3 Pendidikan UMPR menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat Kalimantan yang selama ini harus menempuh studi doktoral di luar pulau karena minimnya akses program S3 di wilayah setempat.
Dengan adanya program ini, alumni UMPR kini memiliki jalur karier akademik yang lengkap dari S1, S2, hingga S3. Para guru, dosen, dan praktisi pendidikan tidak lagi harus merantau jauh, biaya studi dan logistik menjadi lebih terjangkau, aktivitas riset bisa lebih fokus pada isu-isu pendidikan lokal Kalimantan.
UMPR menetapkan daya tampung awal sebanyak 20 orang pada angkatan pertama, dengan penyesuaian terhadap rasio dosen berkualifikasi Guru Besar untuk menjamin mutu pembimbingan akademik.
Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui proses seleksi yang ketat dan terstandar, meliputi Tes Potensi Akademik (TPA), Wawancara terkait Rancangan Penelitian (proposal awal), dan tes Bahasa Inggris/TOEFL
Seleksi ini dirancang untuk mendapatkan calon doktor yang memiliki kekuatan akademik, kematangan gagasan, serta kesungguhan dalam menyelesaikan studi tepat waktu.
"Perkuliahan perdana akan dimulai pada Februari 2026," kata Agung Riadin.
Dia menambahkan, masyarakat dan para alumni sudah lama menantikan hadirnya Program Doktor S3 Pendidikan ini. Dengan hadir di UMPR, kami menghadirkan akses pendidikan tingkat lanjut yang lebih dekat, lebih terjangkau, dan tetap berkualitas.
"Ini bagian dari komitmen UMPR untuk memajukan sumber daya manusia dan memperkuat peran Kalimantan sebagai pusat pembangunan nasional,” ujarnya.
Baca juga: Dosen FTLM UMPR latih mahasiswa produksi edukasi masyarakat lewat media
Ia menegaskan bahwa pembukaan program ini tidak hanya memperluas pilihan pendidikan, tetapi juga mempertegas posisi FKIP UMPR dalam melahirkan pemimpin pendidikan masa depan.
Ketua Program Studi S3 Pendidikan UMPR, Dr Nurul Hikmah Kartini, SSi MPd, menjelaskan bahwa kurikulum dirancang selaras dengan kebutuhan riset masa kini serta mendorong inovasi teori dan praktik pendidikan.
Program ini disiapkan untuk menghasilkan doktor yang bukan hanya kuat dalam riset, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.
"Banyak alumni dan pendidik di Kalimantan telah menyampaikan ketertarikan mereka, dan kami siap menyediakan layanan akademik terbaik, termasuk pembimbingan oleh para Guru Besar dan dosen berpengalaman,” terangnya.
Baca juga: Dua penelitian dosen FISIPOL UMPR lolos presentasi internasional
Ia menambahkan bahwa penelitian yang dihasilkan dari mahasiswa doktoral UMPR diharapkan dapat memetakan, menganalisis, dan memecahkan persoalan pendidikan lokal sekaligus memberi dampak nasional.
Pembukaan Program S3 Pendidikan ini sekaligus menjadi langkah besar UMPR dalam memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang memberikan kontribusi nyata.
"Terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan kebutuhan pembangunan Kalimantan Tengah dan Indonesia secara luas," katanya.
Baca juga: FH UMPR gelar penyuluhan hukum untuk jaga ekologi DAS Kahayan
Baca juga: Tim UMPR latih siswa SMKN 7 Palangka Raya ubah limbah
Baca juga: Dosen UMPR dorong generasi muda ciptakan dampak positif bermedia sosial
