Kuala Kapuas (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, Darliansjah memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) setempat, yang kembali berhasil melaksanakan sekaligus memanen sayuran pakcoy melalui hidroponik.
Keberhasilan yang kesekian kali ini membuktikan perpustakaan bukan hanya sekedar tempat membaca dan patut menjadi contoh, kata Pj Bupati Darliansjah, di Kuala Kapuas, Jumat.
"Ini juga menunjukkan banyak hal yang dapat diperoleh dari hasil membaca jika dipraktikkan secara sungguh-sungguh," tambahnya.
Apresiasi itu disampaikan dirinya saat melakukan panen sayuran pakcoy yang berada di halaman Kantor Disarpustaka kabupaten setempat. Tampak hadir juga mendampingi Kepala Disarpustaka Kapuas Suwarno Muriyat, Kepala Dinas Pertanian Kapuas, yaya, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kapuas, dan jajaran.
Darliansjah pun mengatakan melalui panen sayuran pakcoy ini, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat membuat program-program yang produktif, program yang menyentuh kepentingan masyarakat dan program yang memang berkaitan dengan isu krusial.
Misalnya ketika menghadapi inflasi, stunting maupun kemiskinan ekstrim.
Untuk itu, dirinya melihat bahwa program yang dilakukan Disarpustaka Kapuas ini, sudah bisa menjadi usaha rumah tangga, kelompok maupun komunitas sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan bisa menjadi tambahan pendapatan.
"Hasil dari panen sayuran pakcoy ini pun, bisa juga menjadi suplai kebutuhan sayur-sayuran yang memang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat," kata Darliansjah.
Baca juga: Pemkab Kapuas dukung kerja sama tanam biomassa untuk tingkatkan perekonomian
Sementara itu, Kepala Disarpustaka Kabupaten Kapuas Suwarno Muriyat mengatakan pengembangan tanaman hidroponik pakcoy ini idenya berasal dari program transformasi perpustakaan inklusi sosial. Di mana di dalamnya dari hasil membaca atau pun melihat di internet, masyarakat bisa mempraktikkan dari hasil bacaannya.
"Hal itulah yang disebut budaya literasi semakin meningkat di berbagai elemen masyarakat," kata Suwarno.
Dia pun menyebut tanaman pakcoy yang dipanen itu, merupakan pekerjaan dari DWP Disarpustaka Kapuas, sebagai implementasi dari kegiatan membaca langsung dan kemudian dipraktikkan dengan bercocok tanam sayuran tersebut.
"Pada tahap awal tanaman pakcoy selama 40 hari baru dipanen hari ini. Sangat luar biasa hasilnya dan modalnya untuk bibitnya juga sangat murah," demikian Suwarno Muriyat.
Baca juga: Disarpustaka Kapuas komitmen wujudkan pengelolaan arsip semakin baik
Baca juga: DPMD Kapuas puji inisiatif Tumbang Mangkutup sediakan air bersih ke warga
Baca juga: Disarpustaka Kapuas beri motivasi Perpusdes penerima TPBIS
Keberhasilan yang kesekian kali ini membuktikan perpustakaan bukan hanya sekedar tempat membaca dan patut menjadi contoh, kata Pj Bupati Darliansjah, di Kuala Kapuas, Jumat.
"Ini juga menunjukkan banyak hal yang dapat diperoleh dari hasil membaca jika dipraktikkan secara sungguh-sungguh," tambahnya.
Apresiasi itu disampaikan dirinya saat melakukan panen sayuran pakcoy yang berada di halaman Kantor Disarpustaka kabupaten setempat. Tampak hadir juga mendampingi Kepala Disarpustaka Kapuas Suwarno Muriyat, Kepala Dinas Pertanian Kapuas, yaya, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kapuas, dan jajaran.
Darliansjah pun mengatakan melalui panen sayuran pakcoy ini, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat membuat program-program yang produktif, program yang menyentuh kepentingan masyarakat dan program yang memang berkaitan dengan isu krusial.
Misalnya ketika menghadapi inflasi, stunting maupun kemiskinan ekstrim.
Untuk itu, dirinya melihat bahwa program yang dilakukan Disarpustaka Kapuas ini, sudah bisa menjadi usaha rumah tangga, kelompok maupun komunitas sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan bisa menjadi tambahan pendapatan.
"Hasil dari panen sayuran pakcoy ini pun, bisa juga menjadi suplai kebutuhan sayur-sayuran yang memang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat," kata Darliansjah.
Baca juga: Pemkab Kapuas dukung kerja sama tanam biomassa untuk tingkatkan perekonomian
Sementara itu, Kepala Disarpustaka Kabupaten Kapuas Suwarno Muriyat mengatakan pengembangan tanaman hidroponik pakcoy ini idenya berasal dari program transformasi perpustakaan inklusi sosial. Di mana di dalamnya dari hasil membaca atau pun melihat di internet, masyarakat bisa mempraktikkan dari hasil bacaannya.
"Hal itulah yang disebut budaya literasi semakin meningkat di berbagai elemen masyarakat," kata Suwarno.
Dia pun menyebut tanaman pakcoy yang dipanen itu, merupakan pekerjaan dari DWP Disarpustaka Kapuas, sebagai implementasi dari kegiatan membaca langsung dan kemudian dipraktikkan dengan bercocok tanam sayuran tersebut.
"Pada tahap awal tanaman pakcoy selama 40 hari baru dipanen hari ini. Sangat luar biasa hasilnya dan modalnya untuk bibitnya juga sangat murah," demikian Suwarno Muriyat.
Baca juga: Disarpustaka Kapuas komitmen wujudkan pengelolaan arsip semakin baik
Baca juga: DPMD Kapuas puji inisiatif Tumbang Mangkutup sediakan air bersih ke warga
Baca juga: Disarpustaka Kapuas beri motivasi Perpusdes penerima TPBIS