Jakarta (ANTARA) - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membagikan kiat untuk mengoptimalkan kemampuan jelajah mobil listrik, antara lain dengan mengefisienkan penggunaan baterai.
"Daya jelajah yang mumpuni dipengaruhi oleh sejumlah faktor, terutama oleh akselerasi yang konsisten dari pengendara dengan kecepatan maksimal 90 km per jam," kata Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto di Semarang, Kamis (3/10).
Frans menyarankan pengendara mobil listrik menghindari akselerasi dan deselerasi (pengereman) secara mendadak, yang dapat menyebabkan pemborosan penggunaan baterai.
Pengendara disarankan untuk memanfaatkan fitur regeneratif braking pada kendaraan dengan mode otomatis, yang dapat memberikan daya tambahan pada baterai mobil listrik.
Frans juga menyampaikan pentingnya pengendara memperhatikan lalu lintas kendaraan di jalan agar bisa mengemudikan kendaraan dengan kecepatan stabil dan mengurangi penggunaan rem secara mendadak.
"Biarkan mobil mengurangi kecepatannya secara natural. Jadi, dengan kita memperhatikan arus lalu lintas, secara tidak langsung akan memaksimalkan jarak tempuh," kata Frans.
Menurut dia, pengguna mobil listrik lebih baik memilih menggunakan mode Eco alih-alih mode Normal, Sport, atau Snow.
Baca juga: Hyundai all-new KONA Electric bisa tempuh 420 km dalam sekali isi daya
Mobil Hyundai all-new KONA Electric di lingkungan Sam Poo Kong, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (3/10/2024). (ANTARA/Adimas Raditya)
Baca juga: Hyundai dan General Motors kerja sama kembangkan mobil baru
Frans mengatakan, selama berkendara menggunakan mobil listrik sebaiknya tidak menggunakan sarana kendaraan untuk mengisi daya peralatan elektronik kalau tidak mendesak agar daya baterai mobil listrik tidak berkurang.
Selain itu, selama berkendara semua jendela mobil listrik disarankan ditutup rapat untuk meminimalkan potensi hambatan terhadap laju kendaraan.
Penyejuk udara atau AC mobil bisa diatur pada suhu 17 derajat Celsius, tetapi kecepatan putaran kipas cukup level satu.
Frans mengimbau pengendara mobil listrik saat memakai AC memilih menggunakan recirculate mode ketimbang mengambil udara dari luar, karena opsi tersebut dapat memberatkan kerja AC.
"Udara sebaiknya dialirkan kembali atau diputar di dalam kabin, apalagi berkendara di perkotaan. Jika udara dari luar maka sistem akan meminta AC untuk mendinginkan udara dari luar, yang itu juga butuh energi listrik," katanya.
Mobil Hyundai all-new KONA Electric varian Signature Long Range dapat digunakan untuk menempuh jarak 420 km tanpa harus melakukan pengisian ulang daya dalam perjalanan dari Jakarta ke Semarang.
Namun, Frans menekankan bahwa jangkauan mobil listrik akan bergantung pada gaya berkendara, kondisi jalan, dan penggunaan fitur-fitur kendaraan.
"Daya jelajah yang mumpuni dipengaruhi oleh sejumlah faktor, terutama oleh akselerasi yang konsisten dari pengendara dengan kecepatan maksimal 90 km per jam," kata Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto di Semarang, Kamis (3/10).
Frans menyarankan pengendara mobil listrik menghindari akselerasi dan deselerasi (pengereman) secara mendadak, yang dapat menyebabkan pemborosan penggunaan baterai.
Pengendara disarankan untuk memanfaatkan fitur regeneratif braking pada kendaraan dengan mode otomatis, yang dapat memberikan daya tambahan pada baterai mobil listrik.
Frans juga menyampaikan pentingnya pengendara memperhatikan lalu lintas kendaraan di jalan agar bisa mengemudikan kendaraan dengan kecepatan stabil dan mengurangi penggunaan rem secara mendadak.
"Biarkan mobil mengurangi kecepatannya secara natural. Jadi, dengan kita memperhatikan arus lalu lintas, secara tidak langsung akan memaksimalkan jarak tempuh," kata Frans.
Menurut dia, pengguna mobil listrik lebih baik memilih menggunakan mode Eco alih-alih mode Normal, Sport, atau Snow.
Baca juga: Hyundai all-new KONA Electric bisa tempuh 420 km dalam sekali isi daya
Baca juga: Hyundai dan General Motors kerja sama kembangkan mobil baru
Frans mengatakan, selama berkendara menggunakan mobil listrik sebaiknya tidak menggunakan sarana kendaraan untuk mengisi daya peralatan elektronik kalau tidak mendesak agar daya baterai mobil listrik tidak berkurang.
Selain itu, selama berkendara semua jendela mobil listrik disarankan ditutup rapat untuk meminimalkan potensi hambatan terhadap laju kendaraan.
Penyejuk udara atau AC mobil bisa diatur pada suhu 17 derajat Celsius, tetapi kecepatan putaran kipas cukup level satu.
Frans mengimbau pengendara mobil listrik saat memakai AC memilih menggunakan recirculate mode ketimbang mengambil udara dari luar, karena opsi tersebut dapat memberatkan kerja AC.
"Udara sebaiknya dialirkan kembali atau diputar di dalam kabin, apalagi berkendara di perkotaan. Jika udara dari luar maka sistem akan meminta AC untuk mendinginkan udara dari luar, yang itu juga butuh energi listrik," katanya.
Mobil Hyundai all-new KONA Electric varian Signature Long Range dapat digunakan untuk menempuh jarak 420 km tanpa harus melakukan pengisian ulang daya dalam perjalanan dari Jakarta ke Semarang.
Namun, Frans menekankan bahwa jangkauan mobil listrik akan bergantung pada gaya berkendara, kondisi jalan, dan penggunaan fitur-fitur kendaraan.