Murung Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) menggelar rapat penyusunan Master Plan Pembangunan Balai Benih Hortikultura (BBH) yang dipaparkan oleh tim penyusun dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Jumat (4/10). Rapat tersebut berlangsung di Aula A Kantor Bupati dan dipimpin oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanik) Mura, Reyzal Samat, mewakili Pj Bupati Mura.
Rapat ini membahas sejumlah aspek penting, di antaranya kesiapan lahan untuk BBH, pemilihan komoditas yang sesuai dengan karakteristik iklim Murung Raya, kebutuhan sarana BBH, serta penyusunan payung hukum untuk pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perbenihan.
Reyzal Samat menyampaikan bahwa keberadaan BBH di Murung Raya diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat. "BBH nantinya tidak hanya menjadi tempat pembenihan, tetapi juga akan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Kabupaten Murung Raya," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kawasan agrowisata tersebut akan menjadi destinasi unggulan yang dapat dikenalkan kepada tamu maupun wisatawan yang berkunjung ke Murung Raya. "Kami berharap rencana ini dapat segera terealisasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui hasil-hasil pertanian yang dikelola," imbuh Reyzal.
Ketua tim penyusun dari IPB, Suwarto, menjelaskan bahwa Murung Raya memiliki potensi besar untuk pengembangan lahan pertanian karena wilayahnya yang luas dan strategis. "Murung Raya menawarkan berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian berkelanjutan, termasuk hortikultura," kata Suwarto.
Turut hadir dalam rapat ini Camat Tanah Siang, Kepala Desa Olung Siron, tokoh penggerak pertanian Murung Raya, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Langkah ini menjadi awal konkret untuk merealisasikan BBH sebagai pusat inovasi pertanian sekaligus destinasi wisata di Murung Raya.
Rapat ini membahas sejumlah aspek penting, di antaranya kesiapan lahan untuk BBH, pemilihan komoditas yang sesuai dengan karakteristik iklim Murung Raya, kebutuhan sarana BBH, serta penyusunan payung hukum untuk pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perbenihan.
Reyzal Samat menyampaikan bahwa keberadaan BBH di Murung Raya diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat. "BBH nantinya tidak hanya menjadi tempat pembenihan, tetapi juga akan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Kabupaten Murung Raya," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kawasan agrowisata tersebut akan menjadi destinasi unggulan yang dapat dikenalkan kepada tamu maupun wisatawan yang berkunjung ke Murung Raya. "Kami berharap rencana ini dapat segera terealisasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui hasil-hasil pertanian yang dikelola," imbuh Reyzal.
Ketua tim penyusun dari IPB, Suwarto, menjelaskan bahwa Murung Raya memiliki potensi besar untuk pengembangan lahan pertanian karena wilayahnya yang luas dan strategis. "Murung Raya menawarkan berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian berkelanjutan, termasuk hortikultura," kata Suwarto.
Turut hadir dalam rapat ini Camat Tanah Siang, Kepala Desa Olung Siron, tokoh penggerak pertanian Murung Raya, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Langkah ini menjadi awal konkret untuk merealisasikan BBH sebagai pusat inovasi pertanian sekaligus destinasi wisata di Murung Raya.