Penjabat Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah, Kaspinor, secara simbolis memulai pembangunan Pasar Saik dengan meletakkan batu pertama pada Senin (4/12). Proyek ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sukamara untuk merevitalisasi fasilitas pasar agar lebih representatif dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
"Dengan kondisi pasar yang semakin baik, kita berharap geliat perekonomian masyarakat terus meningkat. Pembangunan pasar ini adalah harapan besar, terutama bagi para pelaku usaha, agar pasar baru yang lebih layak segera terwujud," ujar Kaspinor.
Ia menambahkan, Pasar Saik tidak hanya dirancang sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi juga menjadi destinasi pendukung pariwisata lokal. Pasar tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti wisata kuliner dan taman, guna menciptakan pengalaman berbelanja yang nyaman bagi pengunjung.
"Selain belanja kebutuhan sehari-hari, masyarakat juga dapat menikmati kuliner dan taman di sekitar pasar. Kami juga mengintegrasikan fasilitas berbasis teknologi informasi untuk mempermudah akses informasi harga bahan pokok," jelasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sukamara, Muhammad Rizali, menjelaskan bahwa pembangunan pasar dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan fokus pada pembangunan gedung dan lapak pedagang dengan anggaran sebesar Rp3,89 miliar, yang dijadwalkan selesai pada 15 Desember 2024. Sementara tahap kedua akan dimulai pada 2025 dan mencakup pembangunan fasilitas pendukung seperti lahan parkir, mushola, area wisata kuliner, dan taman.
"Selama proses pembangunan, pedagang tetap menempati lokasi lama. Tidak ada relokasi hingga gedung baru rampung, dan pengelolaan sampah akan ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menjaga kebersihan," terang Rizali.
Dengan pembangunan Pasar Saik, Pemkab Sukamara optimistis dapat meningkatkan aktivitas ekonomi lokal sekaligus mendukung upaya memajukan sektor pariwisata di wilayah tersebut.