Palangka Raya (ANTARA) -
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 4 Abdul Razak-Sri Suwanto menyampaikan rencana kerja 100 hari pertama jika mereka terpilih memimpin Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Banyak masalah yang dihadapi, terutama berkaitan dengan infrastruktur. Khususnya jalan kabupaten dan trase, masih banyak yang harus kita lakukan untuk mengejar pemerataan pembangunan infrastruktur," jelas Abdul Razak yang juga Bupati Kotawaringin Barat periode 2000-2005.

Hal tersebut disampaikan dalam debat perdana Pilgub Kalteng yang berlangsung di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya pada Senin (14/10) malam.
 
Paslon dengan akronim ASRI ini menyoroti berbagai permasalahan di Kalteng yang terjadi karena luas wilayahnya. 

Baca juga: Empat paslon ikuti debat perdana Pilkada Kalteng 2024
 
Adapun selain infrastruktur, Razak menargetkan pemerataan tenaga kesehatan seperti perawat, dokter dan bidan, maupun tenaga pendidik. 
 
"Selanjutnya adalah pembukaan lapangan kerja untuk menekan angka pengangguran. Keberadaan investor perkebunan dan lainnya harus memberi kesempatan berupa lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya," jelas Abdul Razak.
 
Pengajar mata kuliah komunikasi politik di Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi dalam keterangan yang diterima memaparkan, debat perdana antar Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng adalah gambaran dari dialektika kandidat yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman, sehingga terlihat dari kedalaman pernyataan dan pertanyaan yang muncul selama debat.
 
"Justru yang moncer dan menarik adalah pasangan Abdul Razak - Sri Suwanto yang menjawab dengan lugas, tegas dan "mak jleb”,” kata Ari Junaedi.

Baca juga: Bawaslu Bartim siap tindak tegas pelanggaran netralitas di Pilkada 2024

Baca juga: Semangat tinggi Relawan Muda HARATI bikin Halikinnor terharu

Baca juga: 350 personel dikerahkan untuk amankan debat pertama Pilkada Kalteng

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024