Palangka Raya (ANTARA) - Seorang pria paruh baya berinisial EM, ditemukan meninggal dunia diduga akibat disengat lebah, di Jalan Tabat Kalsa, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (5/11).
Kanit Reskrim Polsek Sebangau, Aiptu Martawi mengatakan, bahwa korban pertama kali ditemukan dalam posisi tertelungkup dan kondisi kepala yang tertutup kantong plastik.
"Benar hari ini kami menemukan mayat seorang pria berusia sekitar 55 tahun yang meninggal dunia diduga akibat disengat lebah dan kehabisan oksigen di Jalan Tabat Kalsa," katanya, usai mengevakuasi jasad korban.
Dia mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sebelumnya pamit bersama keluarganya untuk pergi memancing sekaligus mengambil madu di Jalan Tabat Kalsa, pada Senin, (4/11) sekitar pukul 08.00 WIB.
Namun hingga pukul 19.00 WIB, korban tak kunjung pulang sehingga membuat pihak keluarga merasa panik dan berusaha mencari keberadaan korban di tempat biasa korban memancing.
"Di lokasi kejadian, anak korban berhasil menemukan ember, topi, pancing milik korban, serta madu yang berceceran di tanah," ucapnya.
Setelah ditelusuri, lanjut Martawi, anak korban menemukan perahu milik korban yang masih terikat di darat sekitar 200 meter dari barang bukti pertama ditemukan.
Merasa curiga dengan kondisi tersebut, anak korban menelpon keluarga di rumah untuk kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Sebangau.
"Setelah dilakukan pencarian, korban berhasil ditemukan dalam posisi tertelungkup dengan kondisi kepala ditutupi kantong plastik. Kemudian kami melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya," ujarnya.
Setelah dilakukan visum, Martawi mengungkapkan, bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan di seluruh tubuh korban.
Korban diduga telah meninggal dunia selama 6-8 jam dan diduga meninggal dunia akibat disengat lebah yang sangat banyak serta karena kepalanya yang ditutupi dengan kantong plastik sehingga menyebabkan oksigen menipis dan membuat korban meninggal dunia.
"Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, kemudian jasad korban dibawa oleh keluarganya untuk disemayamkan di rumah duka," demikian Martawi.
Kanit Reskrim Polsek Sebangau, Aiptu Martawi mengatakan, bahwa korban pertama kali ditemukan dalam posisi tertelungkup dan kondisi kepala yang tertutup kantong plastik.
"Benar hari ini kami menemukan mayat seorang pria berusia sekitar 55 tahun yang meninggal dunia diduga akibat disengat lebah dan kehabisan oksigen di Jalan Tabat Kalsa," katanya, usai mengevakuasi jasad korban.
Dia mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sebelumnya pamit bersama keluarganya untuk pergi memancing sekaligus mengambil madu di Jalan Tabat Kalsa, pada Senin, (4/11) sekitar pukul 08.00 WIB.
Namun hingga pukul 19.00 WIB, korban tak kunjung pulang sehingga membuat pihak keluarga merasa panik dan berusaha mencari keberadaan korban di tempat biasa korban memancing.
"Di lokasi kejadian, anak korban berhasil menemukan ember, topi, pancing milik korban, serta madu yang berceceran di tanah," ucapnya.
Setelah ditelusuri, lanjut Martawi, anak korban menemukan perahu milik korban yang masih terikat di darat sekitar 200 meter dari barang bukti pertama ditemukan.
Merasa curiga dengan kondisi tersebut, anak korban menelpon keluarga di rumah untuk kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Sebangau.
"Setelah dilakukan pencarian, korban berhasil ditemukan dalam posisi tertelungkup dengan kondisi kepala ditutupi kantong plastik. Kemudian kami melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya," ujarnya.
Setelah dilakukan visum, Martawi mengungkapkan, bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan di seluruh tubuh korban.
Korban diduga telah meninggal dunia selama 6-8 jam dan diduga meninggal dunia akibat disengat lebah yang sangat banyak serta karena kepalanya yang ditutupi dengan kantong plastik sehingga menyebabkan oksigen menipis dan membuat korban meninggal dunia.
"Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, kemudian jasad korban dibawa oleh keluarganya untuk disemayamkan di rumah duka," demikian Martawi.