Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah menilai bahwa studi teknologi sistem deteksi dini sangat penting dilakukan dalam menentukan daerah yang rawan genangan di kabupaten setempat.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kobar Netty Juniarty Nengsih di Pangkalan Bun, kemarin, mengatakan bahwa sistem deteksi dini yang dikembangkan yaitu dapat menjadi alat penting dalam merancang langkah-langkah mitigasi bencana.
"Harapannya, teknologi ini akan menjadi alat yang efektif dalam memitigasi risiko banjir di wilayah rawan genangan di Pangkalan Bun, demi keamanan dan kesejahteraan warga," ucapnya.
Dikatakan, konsep sistem deteksi dini atau early warning system ini berbasis pada model hidrologi-hidraulik, yang bertujuan untuk menghasilkan peta situasi banjir yang dapat memetakan area genangan serta ketinggian air, memberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat dalam menghadapi potensi banjir.
Di mana salah satu pendekatan pada sistem deteksi dini banjir ini dapat dilakukan secara struktural, seperti normalisasi sungai dan pembangunan bendungan, serta secara non-struktural, yaitu melalui sistem pencegahan berbasis data dari pos curah hujan dan pos duga air.
Netty mengatakan bahwa diperlukan juga untuk penyebar luas terhadap teknologi tersebut kepada berbagai pihak, termasuk pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat luas.
"Dengan harapan, melalui teknologi ini dapat memberikan manfaat yang maksimal, dalam upaya mitigasi risiko banjir yang semakin nyata di Kota Pangkalan Bun," beber dia.
Baca juga: Hasil rekapitulasi KPU, petahana unggul di Kobar
Sumber Daya Air Dinas PUPR Kobar itu juga menekankan pentingnya informasi yang mudah diakses melalui platform digital, seperti situs web, untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan data terkait potensi bencana. Sebab, melalui sistem ini diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan bagi pihak-pihak terkait, dalam mengambil tindakan pencegahan sejak dini.
"Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, diharapkan kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan diri lebih baik, dalam menghadapi bencana," demikian Netty.
Baca juga: Kebutuhan darah meningkat, Pj Bupati ingin masyarakat Kobar jadi pendonor aktif
Baca juga: Pemkab optimalisasi pengelolaan arsip melalui orientasi kearsipan
Baca juga: Pemkab Kobar ingatkan pentingnya komitmen semua pihak tangani kemiskinan dan stunting