Sampit (ANTARA) - Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memanfaatkan momentum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk mengedukasi terkait bahaya narkoba dan modus peredarannya di kalangan pelajar.
“Memasuki tahun ajaran baru setiap sekolah melaksanakan MPLS, saya sebagai Ketua BNK pun mendapat undangan dari beberapa sekolah untuk memberikan edukasi terkait bahaya narkoba dan contoh obat-obatan terlarang,” kata Ketua BNK Kotim Irawati di Sampit, Jumat.
Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kotim ini menjelaskan, edukasi terkait bahaya narkoba ini memang perlu diberikan sejak dini, dengan harapan pelajar memiliki pemahaman yang kuat terhadap persoalan narkoba sehingga membentuk imunitas untuk menangkal ancaman narkoba.
Kegiatan yang dilaksanakan BNK Kotim ini pun sejalan dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang memasukkan materi bahaya narkoba dan judi online pada pelaksanaan MPLS.
Setidaknya sudah empat sekolah yang pihaknya sambangi untuk pelaksanaan kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait bahaya narkoba, yakni SMKN 1 Kota Besi, SMKN 4 Sampit SMKN 1 Cempaga dan SMKN 1 Mentaya Hilir Selatan.
Irawati menyatakan bahwa pihaknya siap menerima undangan dari sekolah mana saja di wilayah Kotim yang ingin agar anak-anak didiknya mendapat edukasi terkait narkoba. Bahkan, untuk sekolah tingkat SMA ia siap turun langsung untuk menjadi narasumber.
“Alasan saya lebih mengutamakan SMA ini karena anak-anak pada usia itu sedang dalam masa transisi, masih sangat labil dan cenderung ingin coba-coba. Maka dari itu, perlu kita edukasi dan motivasi agar mereka terhindar dari hal-hal yang tidak baik,” ujarnya.
Baca juga: Wabup Kotim ungkap tantangan dalam pemenuhan murid Sekolah Perintis
Irawati pun menerangkan berbagai jenis narkoba, termasuk beberapa jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan kecanduan apabila salah dalam penggunaannya dan masih ditemukan beredar di masyarakat, seperti Carnophen atau yang lebih dikenal zenith.
Selain itu, ia juga membeberkan beberapa modus peredaran narkoba yang melibatkan pelajar dan mengimbau bagi para pelajar agar lebih berhati-hati, terlebih pada teman yang baru dikenal agar jangan mudah disuruh-suruh.
“Jangan mudah diperindah apalagi oleh teman baru, jangan sampai ikut dalam kegiatan yang tidak baik. Saya juga mengimbau mereka agar memperbanyak kegiatan positif, seperti olahraga atau ekstrakurikuler lainnya agar terhindari dari kegiatan yang negatif,” ucapnya.
Bukan hanya tentang bahaya narkoba, sebagai wakil kepala daerah Irawati juga berupaya menumbuhkan rasa cinta tanah air, terutama daerah, kepada para generasi muda tersebut.
Ia mengaku miris, karena ternyata masih banyak pelajar tingkat SMA yang sangat minim pengetahuan terkait nilai-nilai kebangsaan, seperti Pancasila dan lagu kebangsaan banyak yang tidak hafal.
“Bahkan, nama bupati dan wakil bupati saja mereka banyak yang tidak tau. Jadi kesempatan ini juga saya berupaya menanamkan rasa cinta pada negara, cinta pada daerah kepada anak-anak kita calon generasi penerus bangsa,” demikian Irawati.
Baca juga: Wabup Kotim sebut peresmian BNNK tunggu penetapan dari pusat
Baca juga: Polres Kotim gagalkan peredaran 2 kilogram lebih sabu jaringan internasional
Baca juga: Tiga calon ketua KONI Kotim dinyatakan memenuhi syarat