Palangka Raya (ANTARA) - Tim Hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Skema Pengabdian Masyarakat (PKM) Fakultas Pertanian dan Kehutanan (Fapertahut) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) menyelenggarakan pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) bagi Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) Hinje Simpei.

"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pengelolaan kawasan hutan secara lebih efisien dan berkelanjutan," kata Ketua Tim PKM, Beni Iskandar di Palangka Raya, Minggu.

Dia menerangkan, pelatihan itu dilaksanakan di Desa Pamarunan, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Pelatihan ini difokuskan pada penggunaan aplikasi SIG dalam pemetaan lahan, pemantauan tutupan hutan, serta perencanaan tata guna lahan.

Dengan teknologi ini, petani diharapkan dapat mengidentifikasi potensi lahan, memantau perubahan hutan, dan mengambil keputusan berbasis data untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

"SIG bukan hanya untuk ahli, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh petani hutan. Kami ingin membantu kelompok HKm Hinje Simpei agar bisa mengelola sumber daya alam secara mandiri dan berkelanjutan," kata Beni.

HKm Hinje Simpei merupakan salah satu kelompok tani yang mengelola kawasan hutan dengan prinsip kelestarian. Area hutan yang dikelola memiliki luas 301 ha yang terletak di wilayah Desa Pamarunan, Pulang Pisau.

Namun, keterbatasan akses teknologi sering menjadi kendala dalam pengawasan dan perencanaan.

Beni menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Fapertahut UMPR dalam menerapkan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat.

Tim PKM ini personilnya terdiri dari tiga dosen yakni Beni Iskandar, Ardiyansyah Purnama dan Dhymas Sulistyono Putro serta dua mahasiswa atas nama Ananda Dita Cakrawala Putri dan Shandy Marcoleos.

"Ke depan, tim PKM Fapertahut UMPR berencana melakukan pendampingan lanjutan guna memastikan penerapan SIG berjalan optimal.
 Kami berharap inisiatif ini bisa menjadi model bagi kelompok tani hutan lainnya di Kalimantan Tengah," tambah Beni.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petani HKm Hinje Simpei dapat lebih mandiri dalam mengelola hutan, sekaligus menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.

Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan adalah salah satu skema tertua di antara kelima skema PS yang ada saat ini. HKm adalah hutan negara yang pemanfaatannya utamnya ditunjukan untuk memberdayakan masyarakat. Di Desa Pamarunan terdapat HKm yang dikelola oleh 21 anak muda yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan ”Hinje Simpei”.

Adapun target luaran dari kegiatan PKM ini adalaht erjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dasar aplikasi SIG untuk pengelolaan Hkm

Ketua Kelompok Tani HKm Hinje Simpei, Prandie mengatakan, pelatihan ini mengajarkan anggota kelompoknya untuk menggunakan perangkat lunak SIG sederhana yang dapat diakses melalui smartphone atau komputer.

"Selama ini kami hanya mengandalkan pengalaman turun-temurun. Dengan pelatihan ini, kami jadi punya alat untuk memetakan lahan dan memantau pertumbuhan tanaman lebih akurat," kata Prandie.


Pewarta : Randika
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025