Pulang Pisau (ANTARA) - Koordinator Petani Milenial sekaligus Inisiator Kelompok Tani (Poktan) Pelangi Nusantara Desa Anjir Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Andi Bustan mengungkapkan bahwa kelompok tani ini memiliki komitmen untuk memadukan ilmu dan keahlian yang dimiliki para anggotanya. 

"Sebagai contoh anggota kelompok tani ini ada dari fakultas pertanian yang fokus pada budidaya tanaman dan fakultas ekonomi mengelola segi pemasaran," kata Andi Bustan di Pulang Pisau, Rabu. 

Dikatakannya, anggota kelompok tani dari latar belakang fakultas farmasi melakukan pengamatan dari serangan hama, sedangkan dari fakultas kimia dan fisika menangani pasca panen termasuk saat mulai penanaman. 

"Ada juga anggota kelompok tani dari Balai Sertifikasi Benih bertanggung jawab pada kualitas produksi," tambahnya. 

Menurutnya, masyarakat yang tergabung sebagai anggota non-akademisi juga berperan penting dalam membantu menanam dan memelihara tanaman.

"Keterlibatan mereka ikut membantu mempercepat proses sekaligus memperkuat hubungan sosial antar anggota kelompok,” ujarnya

Ia mengatakan peran anggota kelompok tani Pelangi Nusantara sangat beragam, mengingat anggotanya berasal dari berbagai latar belakang akademis maupun masyarakat umum. Setiap anggota, paparnya, diberikan tanggung jawab sesuai bidang keilmuan atau keahlian yang dimiliki. 

Menurut Andi Bustan, kelompok tani Pelangi Nusantara saat ini sedang mengelola lahan pertanian pribadi bersertifikat seluas delapan hektare di antaranya ditanami jagung yang mulai memasuki masa panen.

"Lahan kami bagi menjadi empat pengelompokan berdasarkan jenis tanaman dan penggunaannya,"  ujarnya.

Baca juga: Bupati Pulang Pisau sampaikan aspirasi masyarakat kepada Komisi IV DPR RI

Ia menjelaskan lahan yang sedang digarap terbagi dalam beberapa bagian serta dialokasikan juga untuk area percobaan tanaman lain. Untuk lahan tanaman jagung dialokasikan lahan seluas 3,5 hektare. 

Dirinya juga menjelaskan, ke depan kelompok tani ini berencana memperluas produksi dengan memanfaatkan cadangan lahan sebanyak 12 hektare. Potensi tambahan lahan ini dinilai mampu meningkatkan kapasitas panen untuk memenuhi kebutuhan pangan di kabupaten setempat.

"Langkah ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan pangan daerah," ujarnya.

Tidak hanya fokus pada sektor tanaman pangan, jelas Andi, kelompok tani Pelangi Nusantara juga merancang investasi baru di bidang peternakan. Rencana besar yang sedang disiapkan adalah membangun peternakan ayam layer (petelur) dengan kapasitas 20.000 ekor.

"Kebutuhan telur di Pulang Pisau cukup tinggi, sementara harga jual di pasaran masih cukup mahal, karena itu kami ingin hadirkan solusi agar masyarakat bisa menikmati harga lebih terjangkau," ucapnya.

Harga telur produksi kelompok tani ini dijual hanya Rp1.800 per butir, jauh lebih murah dibanding harga pasar yang rata-rata dijual dengan harga Rp2.500 hingga Rp3.750 per butir. 

"Selisih harga sekitar Rp900 hingga Rp1.000 per butir sehingga sangat membantu meringankan beban konsumen," jelasnya.

Selain fokus pada produksi, Andi Bustan berharap dukungan pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur pendukung. Ia menilai akses jalan dan jaringan listrik ke lokasi lahan menjadi kunci agar rencana besar ini dapat terealisasi.

"Dua faktor ini sangat menentukan keberhasilan program yang sedang kami jalankan," demikian Andi Bustan.

Baca juga: Pemkab Pulang Pisau sampaikan dua raperda inisiatif DPRD

Baca juga: Kahayan Hilir Juara Umum MTQH XIII Pulang Pisau

Baca juga: Bupati Pulpis: Panen raya jagung berkontribusi positif tingkatkan ekonomi


Pewarta : Adi Waskito/Dita Marsena
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025