Palangka Raya (ANTARA) - Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Pemerintah Provinsi setempat menjalin kolaborasi dalam pelaksanaan lomba cipta lagu pop daerah.
"Kegiatan ini kami laksanakan dalam rangka memunculkan karya-karya baru dari para musisi Kalteng serta untuk memperkuat jati diri daerah melalui karya musik," kata Kepala Stasiun (Kepsta) LPP TVRI Kalteng Holil Asmi di Palangka Raya, Senin.
Dia menerangkan, kolaborasi yang dilaksanakan dengan UPT Taman Budaya dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng ini mengambil nama kegiatan lomba cipta lagu pop daerah Kalteng Berkah 2025.
Holil mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang kreatif bagi musisi dan pencipta lagu daerah agar dapat menyalurkan ige, gagasan serta ekspresi seni dalam bentuk karya lagu yang mencerminkan nilai-nilai budaya Kalteng.
Pihaknya juga berharap lomba cipta lagu pop daerah ini mampu menaikkan citra lagu-lagu daerah Kalteng di tingkat nasional. Selain itu juga lahir karya-karya baru baru yang menambah khasanah musik daerah dan memperkuat identitas budaya masyarakat Kalteng di tingkat nasional.
"Antusias peserta terhadap kegiatan ini cukup tinggi dengan total 63 peserta yang berpartisipasi sejak awal. Setelah proses seleksi yang kuat, terpilih 10 finalis terbaik yang akan tampil pada malam grand final untuk menampilkan karya cipta secara langsung," kata Holil.
Acara Grand Final Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Kalteng Berkah 2025 ini dilaksanakan pada Selasa, 28 Oktober 2025 mulai pukul 19.00 WIB di halaman Kantor TVRI Stasiun Kalteng.
Pihaknya pun menghadirkan lima juri terdiri dari tiga juri nasional dan dua juri lokal yang menilai berdasarkan aspek musikalitas, kreativitas, orisinalitas dan kemampuan peserta dalam menggali unsur budaya daerah.
"Para finalis tersebut akan memperebutkan hadiah total Rp50 juta. Melalui kegiatan ini, TVRI berkomitmen terus mendukung pengembangan potensi musisi daerah serta memperluas ruang apresiasi bagi karya-karya seni yang berakar pada nilai-nilai budaya lokal," kata Holil.
Dia pun berharap kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam memperkenalkan para musisi lokal dengan Lembaga Manajemen Kolektif sehingga memiliki jalur konsultasi masalah royalti sekaligus memperkenalkan musisi pada jalur mayor label.
Baca juga: Kalimantan Tengah terima penghargaan nasional dari BRIN
Baca juga: Pemprov Kalteng perkuat pencegahan korupsi
Baca juga: Gubernur Kalteng: Santri sebagai penjaga moral bangsa