Sampit (ANTARA) - Banjir rob melanda sebagian wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah sejak 6 Desember 2025 merendam kawasan permukiman serta beberapa titik ruas jalan provinsi yang menghubungkan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan.

“Kejadiannya sejak Sabtu, ketinggian air antara 5-25 cm di halaman rumah warga. Yang kami khawatirkan itu pengguna jalan dari Desa Ujung Pandaran ke Kuala Pembuang (Seruyan) karena jalan sebagian terendam banjir rob dan biasanya ini terjadi malam hari,” kata Camat Teluk Sampit Rida Iswandi di Sampit, Senin.

Rida menyebutkan, ada enam desa di Kecamatan Teluk Sampit dan hampir semuanya terdampak banjir rob. Kendati begitu, kondisi ini tidak sampai mengganggu aktivitas warga ataupun menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Banjir rob biasanya terjadi pada malam hari dan surut dalam waktu beberapa jam, yakni sekitar pukul 22:00 WIB hingga 00:00 WIB. Dengan kedalaman air sejauh ini, tergolong masih aman dan tidak sampai mengganggu warga setempat.

Dia mengimbau pengguna jalan untuk lebih berhati-hati terlebih ketika berkendara di malam hari, saat banjir rob sedang terjadi. Terlebih di ruas jalan yang ikut terendam banjir dan masih minim penerangan, guna menghindari kecelakaan lalu lintas.

“Imbauan kami bagi pengguna jalan harus lebih berhati-hati, karena jalan setelah Sei Pandaran itu sebagian terendam banjir rob pada malam hari,” pungkasnya.

Sementara itu, Camat Mentaya Hilir Selatan Wahyudah juga melaporkan hasil pengecekan kondisi banjir bersama Kapolsek Jaya Karya dan jajaran di wilayah kecamatan setempat. 

Wahyudah menyampaikan bahwa ada beberapa desa yang terdampak banjir rob, namun biasanya dalam waktu dua jam banjir berangsur-angsur surut dan jalan bisa berfungsi normal.

Baca juga: Bupati Kotim sebut DPPI ujung tombak pembinaan ideologi Pancasila

Kedalaman tertinggi mencapai 50 cm dengan titik terendah berada di Jalan Haji Muhammad Nur, Kelurahan Samuda Kota. 

“Solusi yang kami siapkan adalah nantinya kami akan melakukan pengerukan atau pembersihan seluruh sungai yang berada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan penyedotan lumpur yang ada di bantaran Sungai Mentaya dengan tujuan dapat meminimalkan dampak dari banjir rob,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim telah menyampaikan peringatan dini mengenai potensi banjir rob di wilayah selatan yang berpotensi terjadi selama rentang waktu 6-13 Desember 2025. 

Hal ini disampaikan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa adanya fase perigee, yaitu jarak terdekat bulan ke bumi dan bulan purnama pada 4 Desember 2025 berpotensi memicu meningkatnya ketinggian muka air laut.

“Dengan adanya informasi tersebut, diimbau bagi masyarakat agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim BMKG,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam.

Ia menyebutkan, berdasarkan pengalaman ada tiga kecamatan yang paling rawan terdampak banjir rob, yakni Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa.

Meski begitu, menurutnya potensi dampak banjir rob ini merata terjadi di aliran Sungai Mentaya. Dikarenakan, tingginya permukaan air laut sehingga air pasang dari Sungai Mentaya maupun anak sungainya tidak bisa mengalir dan akhirnya menggenangi wilayah sekitarnya.

“Maka dari itu, kami mengimbau bagi masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai haru berhati-hati, terutama rumah-rumah yang ada aliran listriknya kalau bisa dimatikan. Karena banjir rob ini terjadinya pada malam hari dan kebanyakan orang mungkin beristirahat sehingga kurang waspada, makanya perlu tindakan antisipasi,” demikian Multazam.

Baca juga: Tiga pelajar Kotim borong juara tenis meja Kalteng

Baca juga: Bunga langka 'Titan Arum' ditemukan di perkebunan sawit di Kotim

Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan potensi setiap kecamatan


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025