Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Faridawaty Darland Atjeh, meminta pemerintah provinsi memperkuat komunikasi dengan pemerintah pusat, menempatkan sumber daya manusia sesuai kompetensi, dan memaksimalkan teknologi demi optimalisasi pendapatan daerah.

“Pemerintah daerah perlu lebih berani melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah pusat, terutama menyangkut Dana Transfer ke Daerah. Sejumlah kepala daerah lain telah berani menyampaikan kondisi daerah masing-masing, sementara hal tersebut juga perlu dilakukan oleh Kalteng,” katanya di Palangka Raya, Selasa.

Faridawaty menilai langkah menyampaikan kebutuhan fiskal daerah penting dilakukan. Masalah daerah memperoleh tambahan dana atau tidak dapat dipahami, namun keberanian menyampaikan kondisi ke pusat harus menjadi sikap pemerintah provinsi.

Ia berharap gubernur dapat mengambil peran lebih aktif dalam menyuarakan kebutuhan fiskal daerah. Menurutnya, komunikasi yang konstruktif dapat membuka ruang bagi penyesuaian anggaran maupun dukungan pusat.

"Selain itu juga menurut kami penting adanya penempatan pejabat berdasarkan kompetensi dan kebutuhan organisasi. Ia mengingatkan jabatan strategis tidak boleh ditentukan oleh pertimbangan politik," ucapnya.

Faridawaty mencontohkan dinas pendidikan harus dipimpin sosok yang memahami sektor pendidikan secara substantif. Hal yang sama juga berlaku pada dinas sosial maupun pemberdayaan perempuan yang membutuhkan kemampuan teknis sesuai bidang.

Baca juga: DPRD Kalteng minta warga DAS tingkatkan kewaspadaan banjir

Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi harmonis antara eksekutif dan legislatif. Menurutnya, pembahasan anggaran bukan satu-satunya ruang koordinasi yang diperlukan kedua lembaga.

“Pokok pikiran (pokir) dewan adalah bentuk aspirasi masyarakat, bukan proyek sebagaimana sering disalahpahami. Kami tidak bermain proyek. Itu hanya satu atau dua persen dari APBD,” ujarnya.

Faridawaty meminta pemerintah daerah lebih cermat dalam melakukan efisiensi anggaran. Menurutnya, beberapa kegiatan rutin sebelumnya menghabiskan anggaran besar tanpa manfaat yang jelas bagi masyarakat.

Ia menegaskan anggaran yang dihemat dapat dialokasikan untuk kebutuhan lebih mendesak, seperti pembangunan ruang kelas baru atau pelayanan publik yang bersifat langsung.

Selain itu, ia mendorong pemerintah provinsi memperkuat inovasi daerah agar tidak bergantung pada dana transfer semata. Optimalisasi pendapatan asli daerah dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penguatan fiskal.

“Efisiensi harus dibarengi inovasi. Penguatan PAD dan optimalisasi teknologi adalah langkah penting agar daerah tidak terus bergantung pada transfer pusat,” demikian Faridawaty.

Baca juga: Kafilah LASQI Kalteng raih juara umum 3 nasional

Baca juga: BMKG imbau masyarakat Kalteng waspada potensi hujan sepekan mendatang

Baca juga: Teguh Ostenrik ciptakan dua patung permanen yang terinspirasi dari alam


Pewarta : Rajib Rizali
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025