Jakarta (ANTARA) - Kekurangan zat besi dapat memengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan haid berlangsung lebih berat dan lebih lama, serta memicu kelelahan hingga penurunan kekebalan tubuh.

Dokter Manjusha Goel, konsultan utama di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit CK Birla di India, menjelaskan kaitan antara kekurangan zat besi dan siklus menstruasi. Sebagaimana dikutip dari siaran Hindustan Times pada Kamis (11/12), ia menyampaikan bahwa penurunan kadar zat besi akan menurunkan kapasitas pengangkutan oksigen dalam darah, yang memengaruhi keseimbangan hormon.

"Kekurangan ini dapat mengganggu keseimbangan hormon normal dan melemahkan fungsi otot rahim, yang keduanya penting untuk mengatur aliran menstruasi," katanya.

Ia menambahkan, perempuan yang kekurangan zat besi berpeluang mengalami menstruasi yang lebih berat atau lebih lama karena kadar zat besi rendah dapat mengubah kadar prostaglandin. "Hal ini dapat menyebabkan pengelupasan lapisan endometrium berlangsung lebih lama," katanya.

"Selain itu, kekurangan zat besi kronis dapat melemahkan fungsi trombosit dan proses pembekuan darah, yang selanjutnya membuat pendarahan menstruasi berlebihan," tambahnya.

Dokter Goel juga menyatakan bahwa siklus menstruasi yang berkepanjangan atau berat dapat menyebabkan kekurangan zat besi pada perempuan. Kesimpulannya, kekurangan zat besi dapat membuat periode menstruasi menjadi lebih lama, dan periode menstruasi yang berkepanjangan bisa menyebabkan kekurangan zat besi. "Ini pada dasarnya mengaktifkan siklus yang berbahaya, di mana masing-masing memengaruhi yang lain," kata dokter Goel.

Siklus menstruasi yang berkepanjangan berpengaruh pada kesehatan perempuan, dapat menimbulkan kelelahan sampai penurunan kekebalan tubuh. "Kehilangan darah terus-menerus dapat menurunkan kadar feritin, menyebabkan kelelahan, pusing, dan penurunan kekebalan tubuh, kerontokan rambut, dan memperburuk ketidakteraturan menstruasi," jelas dokter Goel.

Guna mengatasi siklus berbahaya yang melibatkan kekurangan zat besi, dokter Goel menyarankan kaum perempuan untuk berupaya mendeteksi masalah sejak dini dengan memperhatikan siklus menstruasi mereka. Menurut dia, perempuan yang mengalami menstruasi berkepanjangan atau sangat deras sebaiknya menjalani pemeriksaan untuk mengetahui apakah dia kekurangan zat besi, termasuk tes serum feritin dan hemoglobin.Ia mengatakan, kekurangan zat besi dapat dicegah dan diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi, menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, dan mengatasi masalah mendasar seperti fibroid, gangguan tiroid, atau ketidakseimbangan hormon.


Pewarta : -
Editor : Admin Portal
Copyright © ANTARA 2025