Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dan memperkuat capaian program hilirisasi peternakan ayam terintegrasi guna memastikan ketersediaan pasokan telur bagi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar di 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah.

Rektor UMPR, Assoc Prof Dr Muhamad Yusuf SSos MAP di Palangka Raya, Rabu menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya melalui penguatan riset, inovasi, dan pendampingan berbasis keilmuan.

“UMPR siap berkolaborasi secara aktif dalam program hilirisasi peternakan ayam terintegrasi, baik melalui riset, pengembangan SDM, hingga pendampingan teknis kepada masyarakat dan mitra usaha. Ini adalah bagian dari kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung ketahanan pangan dan keberhasilan Program Makanan Bergizi Gratis di Kalimantan Tengah,” ujar Muhamad Yusuf.

Ia menambahkan, keterlibatan program studi yang relevan seperti Agroteknologi dan Kehutanan menjadi kekuatan UMPR dalam mendukung penyediaan bahan baku pakan ternak hingga pengelolaan sistem produksi yang berkelanjutan.

Komitmen tersebut disampaikan UMPR saat menghadiri Rapat Koordinasi Hilirisasi Peternakan Ayam Terintegrasi sebagai Pilar Ketahanan Pangan Menuju Swasembada dan Industri Peternakan Berkelanjutan, yang digelar di Aula Jayang Tingang, Palangka Raya.

UMPR siap kolaborasi hilirisasi peternakan ayam untuk pemenuhan telur program MBG Kalteng (ANTARA/UMPR)

Pada kesempatan itu Rektor UMPR turut didampingi jajaran pimpinan universitas, di antaranya Wakil Rektor III Apt Guntur Satrio P MSi, Sekretaris Rektor Damayanti SSos, Direktur Protokol Try Sutrisno MAP, Direktur Kerja Sama dan Urusan Internasional Rakhdinda Dwi Artha Qairi MAP, Koordinator Kerja Sama dan Urusan Internasional Dr (cand) Sadar, Ketua Program Studi Agroteknologi Djoko Eko Hadi Susilo SP MP, Ketua Program Studi Kehutanan Beni Iskandar SHut MSi, serta Staf Humas Nafa Aqla Islami MA.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Peternakan dan Kesehatan Hewan menekankan tiga pilar utama kebijakan peternakan daerah, yakni Program Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA), Hilirisasi Peternakan Ayam Terintegrasi, serta Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS).

Terkait hilirisasi peternakan ayam, wagub menginstruksikan para bupati dan wali kota untuk mendorong pengembangan budi daya jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak, sejalan dengan program nasional Setiap Pulau Mandiri Protein.

“Kita ingin memastikan ketersediaan pakan dan protein hewani secara mandiri di Kalimantan Tengah. Karena itu, pengembangan jagung pakan dan optimalisasi sumber daya lokal harus menjadi perhatian bersama, termasuk dukungan dari berbagai pihak,” tegas Edy Pratowo.

Selain itu, wagub juga meminta pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk menyediakan Bungkil Inti Sawit (BIS) sebagai bahan baku pabrik pakan ternak yang telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan dunia usaha ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem hilirisasi peternakan ayam secara berkelanjutan, sekaligus menjamin ketersediaan telur dan protein hewani bagi keberhasilan Program Makanan Bergizi Gratis di Kalimantan Tengah.


Pewarta : _
Editor : Rendhik Andika
Copyright © ANTARA 2025