KKP: sekolah lapang putus rantai kemiskinan nelayan

Senin, 28 Januari 2013 18:10 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendirikan dan mengembangkan sekolah lapang di sejumlah lokasi dengan tujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan yang kerap melanda banyak nelayan tradisional di Tanah Air.

"Pendidikan memang salah satu cara yang bisa memutus rantai kemiskinan. Program utama pendidikan yang dikembangkan KKP berupa `closed loop` dan `teaching factory`," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia KKP Syarief Widjaja, Senin.

Menurut dia, stigma negatif nelayan yang hingga kini belum sepenuhnya hilang seperti kondisi serba kekurangan baik secara ekonomi maupun tingkat pendidikan mengakibatkan keadaan nelayan tradisional kerap berujung kepada terjadinya kemiskinan struktural.

Syarief mengakui, untuk mengajak anak-anak nelayan bisa mengikuti pelajaran khususnya sekolah dasar memang tidak mudah karena terdapatnya sejumlah hambatan.

Selain masalah ketertinggalan pengetahuan, lanjutnya, mereka juga sibuk bekerja mengikuti orang tua mereka dan tidak sedikit anak nelayan lebih banyak waktunya tersita untuk melaut.

"Untuk menjaring anak-anak nelayan ini bisa tetap sekolah, KKP mengadakan program sekolah lapang. Sekolah lapang selain waktu belajarnya disesuaikan jadwal anak, kurikulumnya juga disesuaikan dengan materi yang mudah mereka tangkap," katanya.

Menurut dia, Sekolah lapang bertujuan menjaring anak putus sekolah agar mendapatkan ijazah setara SMP sehingga bisa melanjutkan ke SUPM.

Ia juga menuturkan, sekolah itu setara dengan program kerja paket A atau kejar Paket B. Bedanya, sekolah lapang ditambah dengan pelajaran yang banyak berhubungan dengan materi kelautan dan perikanan.

"Untuk program 2012, KKP telah mendirikan sekolah lapang di empat lokasi, yaitu di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Cilacap Jawa Tengah, Belawan Sumatera Utara dan Kupang Nusa Tenggara Timur," katanya.

Sedangkan untuk 2013, KKP akan mendirikan sekolah lapang di 10 lokasi yang memiliki konsentrasi kepadatan nelayan cukup tinggi antara lain wilayah Kepulauan Riau, Sibolga, Tegal, Pontianak, Bitung Sulawesi Utara, Ambon, Sorong serta Lombok Timur.
(M040)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Usulan Prabowo tambah kementerian dinilai perlu kajian ilmiah

20 jam lalu

Usulan penundaan seleksi CASN kewenangan Kementerian PANRB

02 May 2024 15:38 Wib

Miliki kinerja baik, BKPM RI tingkatkan target investasi Kalteng

29 April 2024 10:16 Wib

Berantas judi online butuh kerja sama dengan negara lain

24 April 2024 0:39 Wib

Kementerian PUPR lakukan penanganan jalan di Barito Utara

04 April 2024 21:33 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 11 jam lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib