Moskow (ANTARA
News) - Lebih dari 900 babi mati ditemukan di Sungai Huangpu yang
merupakan sumber air minum penduduk Shanghai, kota di China yang
berpenduduk paling padat, demikian laporan media setempat, Minggu.
Bangkai babi tersebut pertama kali terlihat di bagian Songjiang, hulu Huangpu, kata biro pasokan air kota, seperti yang dilaporkan oleh RIA Novosti.
Pihak biro mengatakan kualitas air tidak terpengaruh. Namun, otoritas perlindungan lingkungan dan pasokan air mengatakan mereka telah meningkatkan proses desinfeksi dan pemeriksaan kualitas pada pasokan air.
Komite Pertanian Shanghai mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan bio-safety pada babi-babi tersebutdan saat ini sedang menyelidiki dari mana hewan itu berasal.
Komite juga mengatakan mereka belum menerima laporan dari wabah epidemi hewan di Shanghai.
Laporan-laporan sebelumnya mengatakan, babi mati mungkin berasal dari satu peternakan di hulu sungai Huangpu.
Penerjemah : Askan Krisna
Bangkai babi tersebut pertama kali terlihat di bagian Songjiang, hulu Huangpu, kata biro pasokan air kota, seperti yang dilaporkan oleh RIA Novosti.
Pihak biro mengatakan kualitas air tidak terpengaruh. Namun, otoritas perlindungan lingkungan dan pasokan air mengatakan mereka telah meningkatkan proses desinfeksi dan pemeriksaan kualitas pada pasokan air.
Komite Pertanian Shanghai mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan bio-safety pada babi-babi tersebutdan saat ini sedang menyelidiki dari mana hewan itu berasal.
Komite juga mengatakan mereka belum menerima laporan dari wabah epidemi hewan di Shanghai.
Laporan-laporan sebelumnya mengatakan, babi mati mungkin berasal dari satu peternakan di hulu sungai Huangpu.
Penerjemah : Askan Krisna