Satelit pelacak ungkap misteri paus biru

Rabu, 27 Maret 2013 14:52 WIB

Sydney (ANTARA News) - Para peneliti Australia membidik kawanan paus biru menggunakan senapan angin untuk menempelkan peralatan satelit pelacak pada mahluk raksasa langka itu.

Selama tujuh pekan pelayaran dengan kapal kecil di perairan Kutub Selatan, para ilmuwan dari Australian Antarctic Division melekatkan alat dan melacak paus yang langka terlihat itu menggunakan sonar yang ditempelkan pada pelampung untuk memasuki kehidupan makhluk itu.

Hingga saat ini belum banyak yang diketahui tentang kebiasaan paus biru, yang berbadan sangat besar--jantung paus biru dewasa seukuran sebuah mobil kecil--.

Paus biru telah diburu hingga populasinya terancam pada 1900an dan sekarang masih langka.

"Pengumpulan data pergerakan sedetail ini belum pernah dilakukan, jadi ini sangat penting," kata Virginia Andrews-Goff, anggota tim peneliti, kepada Reuters.

"Kami menggunakan sampel biopsi dan foto untuk mempelajari identitas individual. Selanjutnya informasi individu itu akan membawa ke pengetahuan tentang keberadaan paus biru di Kutub Selatan dan seberapa baik mereka memulihkan diri dari penangkapan," katanya.

Di antara misteri yang meliputi paus biru-- yang dapat tumbuh sepanjang 30 meter dan berbobot 170 ton, adalah jumlah mereka. Jumlahnya diperkirakan beberapa ribu di seluruh dunia.

Mekanisme penelitian ilmiah itu sangat menantang.

Para peneliti hanya bisa melekatkan alat pelacak dengan tembakan senapan angin dari jarak dekat karenanya mereka melakukan latihan fisik dan fitnes untuk memperkuat otot supaya bisa menjaga keseimbangan di perahu yang terombang-ambing.

"Kami menempelkan alat pemantau, mengambil contoh jaringan dan juga memotret, sehingga kadang harus berada di air selama empat jam lebih dalam satu waktu," kata Andrewss-Goff.

"Kami melaju pada suhu di bawah nol derajat celsius. Kadang-kadang bersalju, kadang es juga bisa membuatmu beku," katanya.


Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

18 murid SMPN 1 Sampit wakili lomba peneliti belia tingkat nasional

03 December 2024 22:05 Wib

Peneliti temukan kaitan kesehatan mental dengan konsumsi keju

21 June 2024 16:57 Wib

Urgensi penanganan sampah puntung rokok

30 April 2024 19:01 Wib

Gibran naikkan popularitas dan elektabilitas Prabowo

10 November 2023 16:48 Wib, 2023

Capres Prabowo jadi pilihan terkuat di kalangan NU di Jatim

03 November 2023 21:09 Wib, 2023
Terpopuler

Pengusaha siap patuhi penerapan UMK di Kotim

Kabar Daerah - 11 December 2024 16:58 Wib

Timnas Indonesia putri berterima kasih pada masyarakat usai juara AFF

Olahraga - 06 December 2024 8:34 Wib

Pemkab harus hadir ditengah-tengah masyarakat ketika tertimpa musibah, kata Pj Bupati Kobar

Kabar Daerah - 09 December 2024 15:57 Wib

Orang tua diminta awasi anak dalam penggunaan media sosial

Kabar Daerah - 07 December 2024 17:33 Wib

ASN Pemkab Kapuas diwajibkan gunakan nomor kendaraan Kalteng

Kabar Daerah - 11 December 2024 21:03 Wib